84-2010. Andai Bukan Karena Kasih Sayang-Mu
Oleh
Hamdi Akhsan
Kutatap binar cahaya bintang di tengah dinginnya malam.
Bermuhasabah atas segala nikmat-Mu dari masa silam.
Airmata terjatuh dan batin menangis dalam diam.
Atas ketaksyukuran diri pada Penguasa Alam.
Kekasih,
Andai bukan karena besarnya kasih sayang-Mu.
Tak sanggup diri mengangkat wajah karena malu.
Terbuka dan nampak semua dosa kini dan dahulu.
Dan kepedihan pun tidak menjadi bagian dari masa lalu.
II
Andai bukan karena rahmat-Mu yang begitu besar.
Tentulah tak diterima taubat hamba-Mu yang kesasar.
Serta sengsara selamanya pendurhaka di padang Mahsyar.
Dan akan mendidih daging dan tulang di neraka yang menggelegar.
Andai bukan karena sifat-Mu yang Maha Pengampun atas segala dosa.
Tentulah hangus jasad kami dihanguskan petir dari angkasa.
Atau ditelan ombak samudera-Mu yang perkasa.
Atau dihancurkan badai sampai binasa.
III
Kekasih,
Andai Engkau tidak kasihan.
Tentulah hitamnya hati telah dinampakkan.
Dosa-dosa dialam dada telah Engkau bukakan.
Dan betapa malu kami tatkala semua orang saksikan.
Andai bukan karena sifat lupa yang engkau berikan.
Tentulah kesedihan masa lalu tak terkurangkan.
Amarah yang pernah ada tak terturunkan.
Dan dendam membara terpeliharakan.
IV
Kekasih,
Dalam jauhnya diri dari rasa syukur.
Bermohon kami pada-Mu wahai Yang Ghaffur.
Jauhkan diri ini dari sifat sombong dan Takabbur.
Agar kelak selamat dari dahsyat dan perihnya siksa kubur.
Dalam sedikitnya waktu yang tersisa dalam hidup hamba.
Kuatkan iman untuk hidup dijalan yang didamba.
Kuatkan diri ini agar tak pernah berubah.
Sebelum sakaratul maut tiba.
Kekasih, pada-Mu jua kami menghiba.
Al Faqiir
Hamdi akhsan
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Kutatap binar cahaya bintang di tengah dinginnya malam.
Bermuhasabah atas segala nikmat-Mu dari masa silam.
Airmata terjatuh dan batin menangis dalam diam.
Atas ketaksyukuran diri pada Penguasa Alam.
Kekasih,
Andai bukan karena besarnya kasih sayang-Mu.
Tak sanggup diri mengangkat wajah karena malu.
Terbuka dan nampak semua dosa kini dan dahulu.
Dan kepedihan pun tidak menjadi bagian dari masa lalu.
II
Andai bukan karena rahmat-Mu yang begitu besar.
Tentulah tak diterima taubat hamba-Mu yang kesasar.
Serta sengsara selamanya pendurhaka di padang Mahsyar.
Dan akan mendidih daging dan tulang di neraka yang menggelegar.
Andai bukan karena sifat-Mu yang Maha Pengampun atas segala dosa.
Tentulah hangus jasad kami dihanguskan petir dari angkasa.
Atau ditelan ombak samudera-Mu yang perkasa.
Atau dihancurkan badai sampai binasa.
III
Kekasih,
Andai Engkau tidak kasihan.
Tentulah hitamnya hati telah dinampakkan.
Dosa-dosa dialam dada telah Engkau bukakan.
Dan betapa malu kami tatkala semua orang saksikan.
Andai bukan karena sifat lupa yang engkau berikan.
Tentulah kesedihan masa lalu tak terkurangkan.
Amarah yang pernah ada tak terturunkan.
Dan dendam membara terpeliharakan.
IV
Kekasih,
Dalam jauhnya diri dari rasa syukur.
Bermohon kami pada-Mu wahai Yang Ghaffur.
Jauhkan diri ini dari sifat sombong dan Takabbur.
Agar kelak selamat dari dahsyat dan perihnya siksa kubur.
Dalam sedikitnya waktu yang tersisa dalam hidup hamba.
Kuatkan iman untuk hidup dijalan yang didamba.
Kuatkan diri ini agar tak pernah berubah.
Sebelum sakaratul maut tiba.
Kekasih, pada-Mu jua kami menghiba.
Al Faqiir
Hamdi akhsan
astaghfirullah hal adzim alladzi laa ilaahailla huwal khayyul qoyyum wa'atuubuu ilah
BalasHapussyukran katsiran pak atas siraman qolbunya,,,,,
muhasabah yang sanggat indah, dan mengingatkan akan semua dosa