109-2011. Bangkitlah Wahai Kaum Muda!
Oleh
Hamdi Akhsan
Bagaimana akan kau tiupkan bara api kebangkitan.
Bila saat mentari terbit kau meringkuk kedinginan.
Merajut asa dalam indahnya khayal sebuah impian.
Dalam cengkraman birahi syahwat yang melenakan.
Bagaimana akan kau ukir keperkasaan rajawali sang raja angkasa.
Kalau masa mudamu tak pernah berlatih memburu mangsa.
Asyik bermain dengan hura-hura dan sedapnya dosa.
Bahkan ambil padi bak burung pipit pun tak bisa.
II
Bagaimana tanah suburmu tak akan dirampas.
Kalau untuk memegang cangkul pun tanganmu tak pas.
Hutan rimba yang kayunya melimpah ruah pun engkau lepas.
Agar hidup santai berleha-leha perturutkan nafsu yang tak puas.
Bagaimana kekayaan ikan di lautmu takkan hilang.
Bila para nelayannya telah bekerja di kapal orang.
Sibuk membeli barang konsumtif tatkala pulang.
Dan tak sadar bahwa kemiskinan telah menjelang.
III
Bagaimana masa depan negeri tidak semakin rapuh?
Bila kaum muda pergi ke negeri lain untuk jadi buruh.
Sedang para pemimpinnya sendiri hanya bisa mengeluh.
Tanpa mampu mencari solusi dan jalan keluar yang ampuh.
Saatnya bagi kaum muda untuk bangkit di barisan depan.
Berjuang sepenuh hati ambil alih estafeta kepemimpinan.
Bekerja keras mengandalkan kedua kaki dan tangan.
Untuk bawa bangsa ini bangkit menuju kejayaan.
IV
Jangan mudah percaya pada propaganda budaya.
Karena ia racun tersembunyi dalam indahnya bunga.
Membuatmu generasimu pasti akan terbius dan terlena.
Dan kelak negerimu hanya tinggal puing yang merana.
Serta tumpukan sampah sisa yang tiada berguna.
Negeri ini adalah pemberian Tuhan yang kaya.
Tanahnya subur dan air tersedia melimpah.
Pandai-pandailah dirimu syukuri karunia.
Agar rahmat-Nya tidak jadi petaka.
Kaum muda, bangkitlah segera!
Al Faqiir
Hamdi Akhsan.
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Bagaimana akan kau tiupkan bara api kebangkitan.
Bila saat mentari terbit kau meringkuk kedinginan.
Merajut asa dalam indahnya khayal sebuah impian.
Dalam cengkraman birahi syahwat yang melenakan.
Bagaimana akan kau ukir keperkasaan rajawali sang raja angkasa.
Kalau masa mudamu tak pernah berlatih memburu mangsa.
Asyik bermain dengan hura-hura dan sedapnya dosa.
Bahkan ambil padi bak burung pipit pun tak bisa.
II
Bagaimana tanah suburmu tak akan dirampas.
Kalau untuk memegang cangkul pun tanganmu tak pas.
Hutan rimba yang kayunya melimpah ruah pun engkau lepas.
Agar hidup santai berleha-leha perturutkan nafsu yang tak puas.
Bagaimana kekayaan ikan di lautmu takkan hilang.
Bila para nelayannya telah bekerja di kapal orang.
Sibuk membeli barang konsumtif tatkala pulang.
Dan tak sadar bahwa kemiskinan telah menjelang.
III
Bagaimana masa depan negeri tidak semakin rapuh?
Bila kaum muda pergi ke negeri lain untuk jadi buruh.
Sedang para pemimpinnya sendiri hanya bisa mengeluh.
Tanpa mampu mencari solusi dan jalan keluar yang ampuh.
Saatnya bagi kaum muda untuk bangkit di barisan depan.
Berjuang sepenuh hati ambil alih estafeta kepemimpinan.
Bekerja keras mengandalkan kedua kaki dan tangan.
Untuk bawa bangsa ini bangkit menuju kejayaan.
IV
Jangan mudah percaya pada propaganda budaya.
Karena ia racun tersembunyi dalam indahnya bunga.
Membuatmu generasimu pasti akan terbius dan terlena.
Dan kelak negerimu hanya tinggal puing yang merana.
Serta tumpukan sampah sisa yang tiada berguna.
Negeri ini adalah pemberian Tuhan yang kaya.
Tanahnya subur dan air tersedia melimpah.
Pandai-pandailah dirimu syukuri karunia.
Agar rahmat-Nya tidak jadi petaka.
Kaum muda, bangkitlah segera!
Al Faqiir
Hamdi Akhsan.
0 komentar:
Posting Komentar