Oleh
Hamdi Akhsan
I
Kekasih
Apakah kini cahaya-Mu telah tersia.
Bagai padamnya api Majusi di negeri Persia.
Di ninibobokkan syaitan dari golongan jin dan manusia.
Dan kegelapan hidayah-Mu akan mempercepat datangnya siksa.
Kini, Jiwa-jiwa muda yang tumbuh tak lagi perkasa bak Rajawali.
Seruan iman untuk bangkit bak menyeru kaum yang tuli.
Hati mereka diisi indahnya suara para penyanyi.
Dan sedikit yang berzikir di tempat sunyi.
II
Sungguh kini hadir jiwa-jiwa hampa.
Yang hidup namun tiada upaya.
Yang hidup dalam buaian cinta.
Dan tiada rindu Pemilik Semesta.
Seperti generasi yang pernah jaya.
Tiada kerinduan bak Ibrahim sang Kekasih.
Ataupun cinta pada-Mu bagai cinta Isa Al-Masih.
Atau yang tadahkan tangan dengan suara merintih.
Merindukan kasih sayang-Mu bagai rindunya seorang kekasih.
III
Kekasih, di penghujung zaman yang makin dekati kematian.
Adakah sang pengembara sebagaimana seorang Salman.
Yang mencari-Mu tinggalkan jauh kampung halaman.
Dan diberi surga yang didalamnya taman-taman.
Dalam kuatnya dominasi peradaban dajjal.
Dan musuh yang gunakan segala akal.
Berilah kami keimanan sebagai bekal.
Untuk hadapi musuh-Mu yang kekal.
Membuat mereka yang baik jadi nakal.
Dan tak sempat bertaubat menjelang ajal.
IV
Dalam kehinaan para pencinta-Mu hamba berharap.
Kelak muncul generasi yang sanggup berdiri tegap.
Mengambil alih kepemimpinan umat dan merentas harap.
Serta membuat para pembenci cahaya-Mu menjadi tiarap.
Kekasih, betapa hamba rindukan rumah-rumah-Mu dipenuhi takbir.
Tatkala kidung-kidung suci-Mu mengalir indah dari jutaan bibir.
Lahirkan generasi yang berjuang merebut jalan-Nya takdir.
Dan tegakkan Agama-Mu sampai kehidupan berakhir.
Kekasih, Selamatkan kami kelak di Yaumil Akhir.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar