121-2011. T e r t i p u
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Tahun-tahun tibanya fitnah besar kini semakin dekat.
Dajjal dan pasukannya membawa fitnah yang dahsyat.
Hadirkan keterasingan ruh agama yang demikian hebat.
Serta kedatangan Imam Mahdi pun menjelang saat.
Kasihan! jiwa-jiwa yang merana dalam gelimang harta.
Kepedihan dan tangis ditutupi dengan palsunya tawa.
Terombang-ambing prinsip memahami aneka peristiwa.
Dan lupa pentingnya pengisian ruhani kekayaan jiwa.
II
Teknologi kini telah hadir sebagai Tuhan-Tuhan baru.
Pengganti berhala nyata yang dahulu dibuat dari batu.
Peritiwa dilihat lewat media seolah nyata padahal semu.
Tanpa sadar manusia terjebak dalam sempitnya waktu.
Keunggulan akal manusia bumi kini begitu diagungkan.
Dan dalam hukum sebab akibat kuasa Ilahi dipinggirkan.
Isyarat-isyarat bencana alam dianggap hanya kebetulan.
Pembentukan kekuatan ruhani tidak lagi diutamakan.
III
Sungguh betapa milyaran manusia modern telah tertipu.
Fikiran dan jasadnya selalu diberi makanan setiap waktu.
Pendidikan yang membentuk jiwa agama kini sambil lalu.
Kedekatan dengan Ilahi bagai kerakap tumbuh di batu.
Kapan kesadaran akan tingginya nilai ruhani akan tiba.
Bagaikan para penoreh tinta emas yang ukir sejarah.
Namanya tak pernah hilang di bumi sepanjang masa.
Dan menjadi idola yang digandrungi oleh generasi muda.
IV
Sungguh, permainan kehidupan ini akan berakhir fana.
Dan manusia berpindah ke tempat sempit kubur sana.
Segala kebanggaan akan pangkat dan harta tiada guna.
Dan dihadapan Ilahi yang menjadi miskin dan merana.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Tahun-tahun tibanya fitnah besar kini semakin dekat.
Dajjal dan pasukannya membawa fitnah yang dahsyat.
Hadirkan keterasingan ruh agama yang demikian hebat.
Serta kedatangan Imam Mahdi pun menjelang saat.
Kasihan! jiwa-jiwa yang merana dalam gelimang harta.
Kepedihan dan tangis ditutupi dengan palsunya tawa.
Terombang-ambing prinsip memahami aneka peristiwa.
Dan lupa pentingnya pengisian ruhani kekayaan jiwa.
II
Teknologi kini telah hadir sebagai Tuhan-Tuhan baru.
Pengganti berhala nyata yang dahulu dibuat dari batu.
Peritiwa dilihat lewat media seolah nyata padahal semu.
Tanpa sadar manusia terjebak dalam sempitnya waktu.
Keunggulan akal manusia bumi kini begitu diagungkan.
Dan dalam hukum sebab akibat kuasa Ilahi dipinggirkan.
Isyarat-isyarat bencana alam dianggap hanya kebetulan.
Pembentukan kekuatan ruhani tidak lagi diutamakan.
III
Sungguh betapa milyaran manusia modern telah tertipu.
Fikiran dan jasadnya selalu diberi makanan setiap waktu.
Pendidikan yang membentuk jiwa agama kini sambil lalu.
Kedekatan dengan Ilahi bagai kerakap tumbuh di batu.
Kapan kesadaran akan tingginya nilai ruhani akan tiba.
Bagaikan para penoreh tinta emas yang ukir sejarah.
Namanya tak pernah hilang di bumi sepanjang masa.
Dan menjadi idola yang digandrungi oleh generasi muda.
IV
Sungguh, permainan kehidupan ini akan berakhir fana.
Dan manusia berpindah ke tempat sempit kubur sana.
Segala kebanggaan akan pangkat dan harta tiada guna.
Dan dihadapan Ilahi yang menjadi miskin dan merana.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar