Oleh
Hamdi Akhsan
I
Hari ini, betapa aneh di negeri tercinta.
Tatkala cawan darah tertuang dari sesama saudara.
Atas nama "tujuan suci" rumah Allah pun jadi ternoda.
Sungguh bagai ingin ke Mekkah tapi jalan ke benua Afrika.
Padamu yang mengaku sebagai singa Ilahi daku berpesan.
Mengapa tidak pergi saja berjuang ke Afghanistan.
Menjadi Mujahidin dan berjuang secara jantan.
Atau menyeru umat jauhi godaan syaitan.
II
Saudaraku, dengarlah...
Kesakitan dan penderitaan saudara kita di negeri Ghaza,
Daud-daud kecil lembarkan ketapel pada tank baja.
Dan dalam senyum syahid para syuhada.
Dalam perjuangan tegakkan Izzah.
Pergilah engkau ke sana serahkan selembar jiwa.
Tunjukkan ghirah bagi suatu kehormatan dan wibawa.
Menyambut janji sebuah transaksi bagi mereka yang percaya.
Akan disambut oleh tujuhpuluh bidadari nan suci di jannatul ma'wa.
III
Daku pesankan siapa yang dibutuhkan negeri ini.
Dibutuhkan jiwa-jiwa yang tegar berantas korupsi.
Yang mampu menjadi pemimpin yang diteladani.
Bukan pemuda yang berani untuk mati bunuh diri.
Memang jihad adalah sebuah pilihan yang mulia menuju kejayaan.
Apabila musuh telah menghina dan berbuat kezaliman.
Tapi dakwah lembut seperti Musa harus diupayakan.
Agar kelak tercapai harapan untuk perubahan.
IV
Padamu wahai para pencinta surga.
Banyak jalan kebaikan yang butuhkan keikhlasan dan tenaga.
Ajak pada cahaya Ilahi dengan cara dan tempat manapun juga.
Bersungguh-sungguh ikhlaskan jiwa dan raga.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar