115-2011. Engkaukah Sang Putra Zaman?
Oleh
Hamdi Akhsan
I
di hari ini, Tsunami peradaban Dajjal menghantam nilai-nilai suci.
Bagai meteor ribuan tahun silam hancurkan peradaban bumi.
Atau runtuhnya puncak himalaya ciptakan badai salju abadi.
Sungguh nilai-nilai keesaan Ilahi kini telah dianggap mati.
Pejuang pembela tanah air dianggap sebagai teroris.
Bumi Afghan, Iraq, Checnya, Libya kini menangis.
Putra-putri yang suci dipengaruhi budaya iblis.
Dan keyakinan akherat pun kini kian menipis.
II
Dan Bala tentara maharaja iblis terbahak.
Mayoritas manusia kini telah berpihak.
Para pencinta Ilahi kini pun terserak.
Tanpa kekuatan yang menghentak.
Adakah kini suara kebangkitan?
Yang mampu menggentarkan.
Yang dapat membanggakan.
Untuk sebuah kemenangan.
III
Betapa dalam sejarah tertulis.
Tentang Kehebatan para perintis.
Yang tegar dan kokoh tiada tangis.
Dan sosoknya perkasa lagi menggiris.
Untuk supremasi sebuah peradaban.
unggul senjata memang dibutuhkan.
Tapi semangat tetap didepankan.
Karena ia asal segala kekuatan.
IV
Betapa kukuh kekaisaran lama.
Perlahan hancur sendi dalamnya.
Karena pengisian ruhaniah hampa.
Dan karena mengandalkan senjata.
Kini generasi penerus dininibobokkan.
Habiskan masa melalui banyak permainan.
Segala bentuk dan metode game disajikan.
Agar masa emas mereka terjauh dari bacaan.
V
Kekuatan Dajjal bersatu buat cara-cara canggih.
Melalui riset yang dikerjakan oleh ilmuwan terpilih.
Agar otak yang ketagihan membuat mereka letih.
Dan latihan melalui kitab suci dan Sholat malam tersisih.
Belumlah lagi simbol-simbol Kabbalah kini dimunculkan.
Simbol peradaban Kuno Mesir yang kian dipopulerkan.
Sebagai bahagian utama dalam upaya penyesatan.
Agar kaum mudanya makin jauh dari jalan Tuhan.
VI
Mengapa, Tuhan telah bersumpah demi waktu?
Karena dalam masa tersimpan rahasia tertentu.
Masa muda berjuang bagai mengukir batu.
Walau berat namun hasilnya sudah tentu.
Ketika masa keemasan telah berlalu.
Jasad sudahmulai lemah dan kaku.
Mental pun sudah mudah ragu.
Tampil di depan tak mampu.
VII
Tatkala masa muda tersia.
Tiada diisi dengan membaca.
Tidak diisi dengan berolahraga.
Maka jadilah generasi yang lemah.
Siapa Pemegang supremasi peradaban?
Adalah mereka yang unggul persenjataan.
Yang bekerja keras kuasai ilmu pengetahuan.
Dan memiliki kekuatan ruhani menggentarkan.
VIII
Manalah ada burung pipit yang mampu kalahkan elang.
Kalau kerjanya habiskan waktu untuk bersenang-senang.
Berfikir semu dalam permainan seolah menjadi petualang.
Dan tak sadar ketikamasa dewasa telah kian menjelang.
Betapa peradaban suci akan sulit bangkit kembali.
Tatkala tidak ada pelanjut dari sebuah generasi.
Yang berpikir keras untuknya sore dan pagi.
Dan serahkan hidup pada kehendak Ilahi.
IX
Dihari-hari pendek yang kini tersisa.
Kurindukan Al-Mahdi suci akan tiba.
Membawa Cahaya-Nya kembali jaya.
Maka kebahagiaan bersama dunia.
Pada-Mu hamba sandarkan asa.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar