122-2011.Ridho-Mu Jua
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Di malam ini mengapa petir sambar menyambar sinari langit nan pekat?.
Seakan beri isyarat bahwa kehancuran bumi telah semakin dekat.
Karen kedurhakaan dan keangkaran pada-Mu kian menghebat.
serta keseimbangan yang ada kini telah begitu sekarat.
Seakan isyarat terompet malaikat Isrofil telah tiba.
Yang ciptakan ketakutan setiap jiwa manusia.
Yang membuat seluruh alam hancur binasa.
Serta menghancur luluhkan segala asa.
II
Kekasih,Betapa ingin hamba menangis.
Mengingat waktuku yang hampir habis.
Perbandingan amal dan dosa yang tipis.
Dan akan diadili malaikat yang bengis.
Terbayang diri ketika menjelang pulang.
Bagai seorang musafir bernasib malang.
Daging akan berpisah dengan tulang.
Disertai oleh derita yang alang kepalang.
III
Kekasih, dalam masa hidup yang masih tersisa.
Berilah hamba kekuatan untuk senantiasa jauhi dosa.
Melatih keimanan didalam diri agar selalu kuat dan perkasa.
Serta Engkau beri ampunan pada saat kelak jasad ini binasa.
Beratnya pengadilan Padang Mahsyar-Mu telah banyak diberitakan.
Setiap manusia yang didunia saling membela kelak akan saling menyalahkan.
Segala kedudukan dan harta benda didunia malah harus dipertanggungjawabkan.
Dan setiap jiwa akan meratap menyesali segala pelanggaran dosa yang telah dilakukan.
IV
Kepada-Mu wahai Raja yang Maha Sempurna dengan segala Pengambilan Keputusan.
Dengan segenap ketakutan dan ketak berdayaan hamba panjatkan permintaan.
Dalam masa hidup ini dan kelak setelah kematian berilah hamba kelapangan.
Serta atas semua dosa dan salah berilah hamba kasih dan ampunan.
Sungguh, datangnya kematian adalah sesuatu yang pasti.
Dalam kubur yang sempit bagai dikurung didalam peti.
Jadikanlah semua itu sebagai pengingat bagi hati.
Agar diri tak lalai dengan hidup setelah mati.
Ya Allah, Ridho-Mu jua yang hamba cari.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Di malam ini mengapa petir sambar menyambar sinari langit nan pekat?.
Seakan beri isyarat bahwa kehancuran bumi telah semakin dekat.
Karen kedurhakaan dan keangkaran pada-Mu kian menghebat.
serta keseimbangan yang ada kini telah begitu sekarat.
Seakan isyarat terompet malaikat Isrofil telah tiba.
Yang ciptakan ketakutan setiap jiwa manusia.
Yang membuat seluruh alam hancur binasa.
Serta menghancur luluhkan segala asa.
II
Kekasih,Betapa ingin hamba menangis.
Mengingat waktuku yang hampir habis.
Perbandingan amal dan dosa yang tipis.
Dan akan diadili malaikat yang bengis.
Terbayang diri ketika menjelang pulang.
Bagai seorang musafir bernasib malang.
Daging akan berpisah dengan tulang.
Disertai oleh derita yang alang kepalang.
III
Kekasih, dalam masa hidup yang masih tersisa.
Berilah hamba kekuatan untuk senantiasa jauhi dosa.
Melatih keimanan didalam diri agar selalu kuat dan perkasa.
Serta Engkau beri ampunan pada saat kelak jasad ini binasa.
Beratnya pengadilan Padang Mahsyar-Mu telah banyak diberitakan.
Setiap manusia yang didunia saling membela kelak akan saling menyalahkan.
Segala kedudukan dan harta benda didunia malah harus dipertanggungjawabkan.
Dan setiap jiwa akan meratap menyesali segala pelanggaran dosa yang telah dilakukan.
IV
Kepada-Mu wahai Raja yang Maha Sempurna dengan segala Pengambilan Keputusan.
Dengan segenap ketakutan dan ketak berdayaan hamba panjatkan permintaan.
Dalam masa hidup ini dan kelak setelah kematian berilah hamba kelapangan.
Serta atas semua dosa dan salah berilah hamba kasih dan ampunan.
Sungguh, datangnya kematian adalah sesuatu yang pasti.
Dalam kubur yang sempit bagai dikurung didalam peti.
Jadikanlah semua itu sebagai pengingat bagi hati.
Agar diri tak lalai dengan hidup setelah mati.
Ya Allah, Ridho-Mu jua yang hamba cari.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan