Jumat, 22 April 2011

95-2011.Perjalanan Hidup Manusia

95-2011.Perjalanan Hidup Manusia

              Oleh
              Hamdi Akhsan


I
Simbol-simbol religi yang ribuan tahun menjaga bumi kini terpinggirkan.
Paradigma kesementaraan dunia diisi dengan aneka kesenangan.
Melalui berbagai instrumen materi segala upaya dilakukan.
Agar manusia lupa setelah mati ada kehidupan.

Mengapa  manusia yang  ada sedikit iman lupa?
Peringatan Allah  tentang golongan  yang memuja dunia.
Mereka nyatakan bahwa hidup dan mati hanya mekanisme Ilmiah.
Bagaikan sebatang pohon yang tumbuh, besar, dan hancur jadi tanah.

II
Sungguh kehidupan telah sekarat bagaikan seekor singa menjelang ajal.
Musuh-musuh Tuhan bersekutu kerahkan segenap upaya dan akal.
Memoles hati dan iman agar  tertutup dan lupa siapkan bekal.
Menghadap-Nya dihari yang siksa dan bahagia akan kekal.

Betapa umat manusia sering menjadi lalai dan lupa.
Saat lahir ke dunia  lemah dan  tiada berdaya.
Menangis sendiri walau disambut gembira.
Untuk jalani hidup sebagai hamba-Nya.

III
Bertambah usia fitrah ternoda.
Dikalahkan Iblis penggoda.
Lemahkan Iman didada.
Hingga  lalai  ibadah.
Kadang menepuk dada.
Banggakan apa yang ada.
Dan hidup pun berakhir sudah.

IV
Bila manusia bertafakkur dan merenung.
Kala kematian tiba tak guna harta  segunung.
Atau para pengawal dengan sirine meraung-raung.
Hanya  yang taat pada  perintah-Nya akan beruntung.

Betapa sedih tatkala manusia diantar  banyak orang kekubur.
Tiada yang mampu halangi malaikat dan sambutan ulat bertabur.
Atau hentikan proses  tatkala daging menjadi  hancur  seperti  bubur.
Sungguh tak guna kebanggaan dunia diiringi sifat sombong dan takabbur.

V
Wahai hamba, selama hidup dan saat dimasukkan kekubur masih ada penolong.
Namun saat malaikat menyiksa didalam  kubur, hanya diri sendiri yang melolong.
Disiksa, dicambuk, dan digergaji sampai anggota tubuh pun terpotong-potong.
Sungguh hari yang akan sangat  disesali mereka yang  terhadap Ilahi sombong.

Adalah berbeda lsaat kebangkitan setelah kiamat di Padang Mahsyar tiba.
Tiada lagi janda yang tangisi jasad suami atau anak yang tangisi ayah.
Ataupun simpati sahabat mengantar ke kubur yang diiringi doa.
Di Mahsyar  manusia saling menuntut atas perbuatan dosa.

VI
Dalam masa hidup di dunia yang hanya sebentar.
Bermohon pada-Mu wahai Ilahi Yang Akbar.
Tuntunlah kami agar senantiasa  sadar.
Dan larangan-Mu tak kami langgar.

Ilahi, pada-Mu kami bersandar.


Al Faqiir


Hamdi Akhsan.

0 komentar:

Posting Komentar