Kamis, 07 April 2011

103-2011. Muhasabahku II

103-2011. Muhasabahku II

                Oleh
                Hamdi Akhsan


I
Tahukah engkau wahai nafsu yang tak terlihat.
Betapa waktu  melesat begitu cepat bagaikan kilat.
Siapapun manusia dari lahir menuju pasti ke liang lahat.
Sebagai transisi  perjalanan  panjang  menuju alam akherat.

Adalah sebuah pilihan yang pasti antara yang baik dan jahat.
Yang harus dititi seorang hamba walaupun begitu berat.
Menjaga hidup dijalan Ilahi sebelum datang sekarat.
Mencabut segala daya yang melekat pada urat.

II
apatah gunanya lagi dendam  kesumat.
Tatkala kerongkongan bagaikan dikerat.
Menghadap  padanya  dengan  melarat.
Membawa hitamnya hati yang berkarat.

Wahai diri, hentikan gejolak nafsu yang terlena.
Mengejar segala kenikmatan yang pasti berakhir fana.
Tekunlah diri  dengan jalankan amalan para ahli  jannah.
Agar di kehidupan akherat yang abadi kelak diri tidak merana.

III
Betapa fakta kehidupan di bumi telah banyak beri gambaran.
Tentang  golongan  manusia  yang ingkar di jalan Tuhan.
Tatkala datang sakaratul maut mereka pun dihinakan.
Mengejang tersiksa  bagai disembelihnya  hewan.

Adalah  pertandingan yang berakhir menyedihkan.
Sepanjang jalan sang kesatria dapat kemenangan.
Namun  disaat-saat   terakhir  ia pun  terkalahkan.
Sungguh  sebuah pilihan yang  sangat memilukan.

IV
Sungguh  dalam Kitab  Suci Tuhan Telah  ajarkan.
Selalulah berupaya jalani perintah dan jauhi larangan.
Agar nikmat surgawi diakherat kelak akan Allah  berikan.
Atas keteguhan hati seorang hamba hadapi beratnya godaan.

Siang dan malam munajad pada-Mu tak jemu hamba panjatkan.
Tatkala  datang sakaratul  maut  berilah hamba kemudahan.
Dosa dan salah dengan sepenuh ridho mohon ampunkan.
Dan kubur yang  sempit  mohon  Engkau  lapangkan.

V
Dalam  amalan  yang  bercampur dosa.
Tak pernah diri yang daif berputus asa.
Memohon  pada-Mu Yang  Maha Kuasa.
Diberi  ampunan-Mu   sebelum  binasa.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar