Rabu, 02 Maret 2011

70-2011. Syair Pendek Pengembara Malam

70-2011. Syair Pendek Pengembara Malam

               Oleh
               Hamdi Akhsan


I
Nun jauh diufuk cakrawala malam.
Tatkala langit pancarkan cahaya temaram.
Seorang hamba cucurkan airmata walau mulutnya diam.
Gemuruh dadanya  gambarkan  duka dan kepedihan mendalam.

Dalam sedu sedan yang tak terucap.
Ia tadahkan tangan gemetar berisi selaksa harap.
Agar iman  didalam  dada senantiasa  kuat dan mantap.
Dan memohon ampunan  atas seluruh dosa dan prilaku khilaf.

II
Pelan terdengar bibirnya bisikkan ungkapan hati.
Kekasih, selamatkan hamba dari gelombang sakit disaat mati.
Mudahkan hamba-Mu  tatkala sirath  yang sangat  tajam harus dititi.
Dan hindarkan hamba dari ganasnya cambukan malaikat yang membawa cemeti.

Pelan namun pasti, dadanya  bergemuruh tiada berhenti.
Sedu sedan iringi perjalanan hidup yang merasa tiada arti.
Tangannya gemetar tengadah iringi ngilunya  sendi-sendi.
Tatkala usianya  makin mengarah  ke masa  senjanya hari.

III
Dalam  dinginnya  embun malam  yang merayap pelan.
Tubuh  rentanya mulai  rasakan  sakit dan  kedinginan.
Bibirnya terus ucapkan bisik sampaikan segala keinginan.
Sebagai  manifestasi  rasa takut dan  harap dijalan iman.

Kadang, dalam diam ia berkomptempolasi.
Inginnya berhenti  meratapi hidup sendiri.
Bagai ilalang yang tumbuh di padang sepi.
Pasrah kemana angin akan membawa pergi.

IV
Kekasih...
Dalam rapuhnya jasad yang semakin renta.
Pada-Mu yang Agung hamba berpinta.
Berilah hamba baiknya kabar berita.
Disaat kelak menutup mata.

Al Faqir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar