Sabtu, 05 Maret 2011

71-2011. R i n d u k u

71-2011. R i n d u k u

                  Oleh
                  Hamdi Akhsan


I
Rinduku...
Bagai rindunya pengikut Musa yang tersesat di gurun sinai.
Bagaikan bayi yang harus pelukan bunda yang membelai.
Bagaikan ladang  subur tumbuhkan rimbunnya  kejelai.
Bagai Qais rindukan  Laila  sampai  jasadnya terkulai.

Dalam cinta yang padamkan api abadi Negeri Persia.
Bawa Panglima  Musanna  Taklukkan  keangkuhan Kisra.
Bagai ibunda musa hanyutkan putra tercinta dalam airmata.
Yang tertoreh dalam catatan abadi  kitab suci sepanjang masa.

II
Rinduku...
Adalah kerinduan yang tersembunyi dalam malunya tumpukan dosa.
Ia berada dalam jiwa seorang hamba yang kadang berputus asa.
Ia pun hadir dalam lembutnya belaian embun malam nan basah.
Juga ada  dalam gejolak jiwa yang takut datangnya siksa.

Dalam gelap dan sepinya malam saat makhluk bumi tertidur.
Terdengar bisik rindu dengan bibir yang gemetar lantunkan tutur.
Mohon  dijauhkan oleh-Nya  dari sakit dan beratnya  siksaan dikubur.
Serta dikaruniai surga yang didalamnya penuh nikmat dan rahmat bertabur.

III
Rinduku..
Adalah kerinduan pada indahnya sebuah janji suci.
Kelak di Padang Mahsyar ada golongan yang terlindungi.
Dari mendidihnya otak dan daging karena panas terik mentari.
Dan dari kebutaan ditengah padang nan luas karena kealpaan diri.

Rinduku kadang sinarnya kelam bagaikan redupnya cahaya pelita.
Yang kesuciannya ternoda oleh buruk dan kelamnya dusta.
Yang tertutup nafsu karena terlena pandangan mata.
dan lupa pada kelak sakit dan pedihnya derita.

IV
Rinduku...
Bagaikan  rindunya  pengembara  pada  oase dalam dahaga.
Bagaikan kilatan para pedang  mujahid yang rindukan surga.
Bagaikan  rindunya ikan  pada bening  dan  dinginnya telaga.
Bagai rindunya sang rajawali terbang diputihnya sang mega.

Dalam kerinduan dan gejolak kehambaan yang tiada istiqomah.
Bermohon hamba pada-Mu wahai sang pemilik Rahmah.
Berikan hamba akhir kehidupan  husnul khotimah.
Dan akhirat yang baik dalam nikmatnya jannah.
Ilahi, selain Engkau, semua akan berakhir fana.

Inderalaya, Perempat Malam
al Faqiir

Hamdi Akhsan.

0 komentar:

Posting Komentar