Oleh
Hamdi Akhsan
I
Ribuan tahun peradaban berkuasa di bumi silih berganti.
Ada bangsa yang mampu bertahan dan ada pula yang mati.
Pergantian kekuasaan pun selalu terjadi antara satu dinasti.
Ada yang datang tiba-tiba dan segera pula mereka pergi.
Sebagai kefanaan yang telah digariskan-Nya dalam kitab suci.
Sejarah ajarkan kita Pemimpin yang hidup dalam kesombongan.
Pasukan Nebukadnezar yang perkasa hancur dalam peperangan.
Bangsa Khaldea yang perkasa digempur persia dan terkalahkan.
Maka jadilah mereka dalam jejak sejarah dunia sebagai catatan.
II
Peradaban lama dikuasai oleh superpower Persia dan Romawi.
Pasukan Digjaya yang menyembah berhala dan sembah api.
Namun mereka runtuh karena tak berpegang pada kitab suci.
Serta abaikan perintah dan larangan Ilahi melalui para Nabi.
Adalah sebuah kesulitan yang menghadang untuk bangkit.
Manakala bangsa dengan jumlah ratusan juta menderita sakit.
Aji mumpung dan kebiasaan mengutil banyak atau sedikit.
Keserakahan dan hilangnya rasa malu bagai wabah berjangkit.
III
Andai, bangsa ini banggakan budaya sendiri yang pernah jaya.
Tentu telah bangkit karena dukungan sumber alam yang kaya.
Bukan kebangkitan semu nini bobokkan rakyat agar percaya.
Bagai sirami bangkai dengan minyak wangi untuk memperdaya.
Namun sangatlah berat untuk bangkit menjadi kekuatan dunia.
Karena bukan menjadi bangsa yang utamakan kualitas manusia.
Namun sibuk menumpuk kekayaan diri dan pertahankan kuasa.
Sungguh sebuah kehancuran yang telah dekati dengan masa.
IV
Sungguh, bangsa yang dulu datang belajar telah lebih maju.
Yang mereka butuhkan dari kita bukan lagi guru tapi pembantu.
Sedangkan pemimpin negeri diingatkan seolah berkepala batu.
Tinggallah rakyat jelata hidup menderita bagai anak yatim piatu.
Apabila dibayangkan Betapa mahalnya harga sebuah amanah.
Pada masa tertentu diperebutkan dengan cara sangat meriah.
Segala janji kosong dan bujukan pada rakyatpun tumpah ruah.
Namun setelah berkuasa lupa janjinya dan sibuk berpesta pora.
V
Kapan akan muncul pemimpin muda yang hidup dalam harga diri.
Berjiwa pengasih pada rakyat dan ikhlas membangun negeri.
Memimpin dengan berpegang teguh ajaran kitab suci.
Agar rakyat hidup sejahtera dibawah keberkatan Ilahi.
Tolonglah kami wahai Ilahi yang Maha Pemberi.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar