Oleh
Hamdi Akhsan
I
Darah rakyat kecilpun kembali berceceran nemambah harumya taman sorgawi.
Atas kekejaman seorang tiran mempertahankan sebuah dinasti.
Sejarah berulang setelah lewat satu generasi.
Atas pengkhianatan pada raja Idrisi.
Adalah Lebu* ; negeri orang barbar disebelah barat sungai Nil.
Disana tertulis tinta emas sejarah tatkala jihad melawan penjajah memanggil.
Umar Mukhtar Sang Mujahid Agung singa gurun pasir membuat penjajah Italia Menggigil.
Karena datang dan pergi secepat kilat menyerang dan hancurkan musuh bagaikan malaikat Izrail.
Walaupun kelak ia pun syahid di tiang gantungan.
Namun darahnya menjadi pupuk subur perlawanan.
Satu syahid akan munculkan puluhan ribu pahlawan.
Memilih harga diri atau kematian dalam ridho Tuhan.
II
Perlawanan yang hebat lahirkan Liya Merdeka.
Cucu sang Mujahid pun diangkat menjadi penguasa.
Membawa rakyat pada kejayaan serta kehidupan bahagia.
Untuk hidup dan sebarkan agama Ilahi agar kembali menjadi jaya.
Namun di tahun Seribu Sembilan Ratus Enam Sembilan lahirlah konspirasi.
Untuk dudukkan penguasa baru Muammar Abu Minyar Al qaddafi seorang Yahudi**.
Menjadikan Gamal Abdel Naser dan sosialisme dan nasionalisme arab sebagai inspirasi.
Bukan berpijak pada kebenaran kitab suci ajaran Ilahi sebagaimana yang telah menjadi tradisi.
III
Segala jabatan penting dan kekayaan minyak pun dibagi dikalangan anak-anaknya.
Ia memerintah Libya dengan lima juta penduduk ini bagaikan miliknya.
Yang bisa ia perlakukan sekehendak hatinya.
Sesuai kehendak hawa nafsunya.
Ratusan Rakyat ditembak mati bagaikan musuh.
Dengan pesawat tempur perlawanan ingin dibuat lumpuh.
Segala cara pertahankan kediktatoran telah dan akan ia tempuh.
Agar kekuasaan diri dan keluarganya disana tetap langgeng dan utuh.
Sungguh itulah watak seorang tiran pada detik-detik terakhir menjelang jatuh.
IV
Dihari ini.
Kupanjatkan doa dalam kepedihan hati.
Moga diberi kekuatan Rakyat Libya di seluruh Negeri.
Untuk tumbangkan penguasa yang tidak punya hati.
Kepada-Mu Allah, Sang Penguasa Yang Maha Akbar.
Lindungilah rakyat di negeri Mujahid Umar Muhtar.
Berilah mereka semangat juang yang tak gentar.
hadapi dentuman senjata yang menggelegar.
Ya Allah, Engkau Maha Besar.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
BalasHapusnonton online film online terlengkap
nonton online film online terupdate
nonton online film online asik
nonton online film online full movie