Oleh
Hamdi Akhsan
I
Tatkala hari itu tiba.
Akan datang ibu segala musibah.
Daratan yang luas akan tertutup air bah.
Gedung-gedung bertumbangan bak pohon rebah.
Permukaan bumi yang indah dan melenakan jadi berubah.
Dihari itu bayi-bayi masih dalam kandungan akan berguguran.
Tentara-Nya yang ada dilangit dan dari dalam bumi semua diturunkan.
Gunung-gunung yang menjadi paku bumi akan diterbangkan.
Serta segala makhluk darat,laut dan udara sibuk berlarian.
II
Tiada satu pun kebanggaan akan berguna,
Semuanya pasti akan berakhir fana.
Tinggallah kelak sesal disana.
Atas hidup tiada bermakna.
Harta kekayaan emas dan perak tak guna lagi.
Tiada lagi harapan karena hilangnya petang dan pagi.
Anak dan orang tua, suami dan istripun saling menyesali.
Namun tiada jalan dan cara bagi masa lalu untuk diulang kembali.
III
Ketika ingatlah ketika hari itu datang.
Sehebat apapun manusia tak bisa menentang.
Selain mereka yang beriman akan panik bagai binatang.
Dan malaikat maut pun akan bekerja akhiri hidup para penentang.
Dihari tatkala hati dan penglihatan manusia menjadi goncang.
Terbelalak takut mata mereka yang dahulu begitu garang.
Mereka yang berkuasa kesakitan mengerang.
Sungguh itu ajaran bagi semua orang.
IV
Di hari yang menggoncangkan itu.
Tatkala malang dan siang menyatu.
Taubat pun telah tertutup pintu.
Hanya pertolongan-Nya Yang Satu.
Dihari tatkala para pembangkang terbungkam.
Segala kebohongan dan kebobrokan direkam.
Menjelang pengadilan Mahsyar yang mencekam.
Dan kelak para pendosa akan tertunduk dalam.
Inderalaya, Jelang Malam
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
subhanallah,,,,,,,
BalasHapussaya suka sekali dengan blog anda pak,,,,,,sungguh tulisannya semua penuh makna,,,,,izin copas pak,,,,syukran jazakumullah wabarokallah.