76-2011. Bencana di Negeri Matahari Terbit.
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Allahu Akbar.
Kata terbaik yang mampu diucapkan dengan hati yang gentar.
Tatkala mata terbelalak memandang ombak tinggi datang menggelegar.
Menyapu dahsyat seluruh apa yang berada di pantai dan pesisir yang datar.
Membuat diri terasa kerdil dan tak berdaya dihadapan tentara Allah Yang Maha Besar.
Tsunami hebat telah didatangkan Ilahi ke negeri Jepang yang sangat maju.
Dimana manusia bangga dengan teknologi dan penemuan-penemuan baru.
Tempat dimana kebenaran ajaran Ilahi tidak lagi menjadi aspek yang diseru.
Dan segala kesenangan berlandaskan syahwat tidak lagi dianggap hal saru.
II
Sungguh, manusia bagai daun ditengah badai kala berhadapan dengan tentara-Nya.
Yang dengan itu seharusnya tunduk dan rendah hati terhadap kekuasan-Nya.
Bertaubat atas pembangkangan terhadap perintah dan larangan-Nya.
Serta menyadari betapa manusia harus tunduk pada-Nya.
Sejarah peradaban telah ajarkan banyak kearifan.
Azab terhadap bangsa yang dihancurkan.
Yang tinggal di tepi laut ditenggelamkan.
Yang di gunungpun dihanguskan.
III
Sungguh didalam kitab dikatakan.*
Tentang golongan yang Tuhankan fikiran.
Menganggap Tsunami hanya sifat dari kejadian.
Yang bukan karena kemurkaan dan peringatan dari Tuhan.
Walau dalam keanggunan tentara-Nya bergulung dalam wajah ombak.
Sungguh-sungguh ketakberdayaan manusia jadi tampak.
Tapi mereka kasih berfikir dengan memeras otak.
bukan bersujud pada-Nya taubat serentak.
IV
Betapa, orang beriman harus berkaca.
Kiamat kecil yang nampak didepan mata.
Dihadapan-Nya kita sungguh tiada daya.
Apalah lagi kala kehancuran jagat raya.
Ilahi...
Kuasa-Mu sungguh meliputi.
Selain Engkau ternyata memang tiada arti.
Maka, ampuni kami sebelum datangnya mati.
al Faqiir
Hamdi akhsan
*QS 45 : 23
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Allahu Akbar.
Kata terbaik yang mampu diucapkan dengan hati yang gentar.
Tatkala mata terbelalak memandang ombak tinggi datang menggelegar.
Menyapu dahsyat seluruh apa yang berada di pantai dan pesisir yang datar.
Membuat diri terasa kerdil dan tak berdaya dihadapan tentara Allah Yang Maha Besar.
Tsunami hebat telah didatangkan Ilahi ke negeri Jepang yang sangat maju.
Dimana manusia bangga dengan teknologi dan penemuan-penemuan baru.
Tempat dimana kebenaran ajaran Ilahi tidak lagi menjadi aspek yang diseru.
Dan segala kesenangan berlandaskan syahwat tidak lagi dianggap hal saru.
II
Sungguh, manusia bagai daun ditengah badai kala berhadapan dengan tentara-Nya.
Yang dengan itu seharusnya tunduk dan rendah hati terhadap kekuasan-Nya.
Bertaubat atas pembangkangan terhadap perintah dan larangan-Nya.
Serta menyadari betapa manusia harus tunduk pada-Nya.
Sejarah peradaban telah ajarkan banyak kearifan.
Azab terhadap bangsa yang dihancurkan.
Yang tinggal di tepi laut ditenggelamkan.
Yang di gunungpun dihanguskan.
III
Sungguh didalam kitab dikatakan.*
Tentang golongan yang Tuhankan fikiran.
Menganggap Tsunami hanya sifat dari kejadian.
Yang bukan karena kemurkaan dan peringatan dari Tuhan.
Walau dalam keanggunan tentara-Nya bergulung dalam wajah ombak.
Sungguh-sungguh ketakberdayaan manusia jadi tampak.
Tapi mereka kasih berfikir dengan memeras otak.
bukan bersujud pada-Nya taubat serentak.
IV
Betapa, orang beriman harus berkaca.
Kiamat kecil yang nampak didepan mata.
Dihadapan-Nya kita sungguh tiada daya.
Apalah lagi kala kehancuran jagat raya.
Ilahi...
Kuasa-Mu sungguh meliputi.
Selain Engkau ternyata memang tiada arti.
Maka, ampuni kami sebelum datangnya mati.
al Faqiir
Hamdi akhsan
*QS 45 : 23
0 komentar:
Posting Komentar