Selasa, 06 Desember 2011

301-2011. Taqdir Masa

301-2011. Taqdir Masa

                  oleh
                  Hamdi Akhsan


I
Hari ini, kudengar keluhan dari seorang istri.
Mengapa suaminya pergi pagi dan pulang telah dini hari.
Bekerja keras siang dan malam lupakan segenap sakit dan nyeri.
Tangan dan kaki dilangkahkan harapkan rahmat Ilahi Sang Maha Pemberi.

Dengan bijak sang suami mengucapkan kalimat sederhana secara perlahan.
Setiap masa memiliki karakteristik yang didalamnya keistimewaan.
Pada tahapan usia tertentu ada aktivitas yang didahulukan.
Sebagai bagian Sunnatullah bagi setiap insan.

II
Kelak, bila kita diberi Allah usia yang panjang.
Aku akan berada disisimu tiap saat tak pernah menghilang.
Engkau akan bosan karena tak sempat berpisah seperti sekarang.
Sampai diantara kita nanti dijemput malaikat  maut  tanpa  diundang.

Setiap  masa Tuhan telah memberikan karakteristik pada hamba-Nya.
Yang didalamnya terkandung perintah-perintah dan larangan-Nya.
Yang masing-masing ada kekurangan dan kelebihannya.
Yang berlaku di bumi untuk semua penghuninya.

III
Masa kecil,  tatkala hati dan fikiran dibuai mimpi .
Hanya ada gelak tawa, wajah bahagia dan ketulusan hati.
Tiada kelicikan berfikir dan kecurangan hidup yang tersembunyi.
Hanya ada dunia indah yang didalamnya kasih sayang yang tak bertepi.

Masa muda, tatkala tubuh  perkasa bak kepakan sayap  burung garuda.
Bibir mampu  lontarkan kalimat yang  menggetarkan bagai singa.
Ingin segera meraih segala kemuliaan dan genggam dunia.
Dan jadi pengukir tonggak sejarah peradaban manusia.

IV
Ada suatu  masa kala beban seorang ayah begitu berat.
Dalam keadaan apapun segalanya harus dijalani dengan kuat.
Memimpin anak-anaknya sebagai amanah kelak ditagih di akherat.
Dan  menjaga mereka  agar tak terjerumus  ke dalam jurang maksiat.

Tapi, terbalik kelak kala usianya telah beranjak ke senjakala kehidupan.
Tinggallah diri menuai apa yang telah diberikan dan dicontohkan.
Pastilah takkan tumbuh padi dari rumput yang ditanamkan.
Dan kesenangan atau kesedihanlah sebagai balasan.

V
Setelah  insan tiada, ada yang tetap hidup dalam hati manusia.
Mereka yang tinggalkan jejak cemerlang  dalam  kehidupannya.
Atau mereka yang meninggalkan genangan dosa perbuatannya.
Yang lahirkan pujian atau caci maki  bagi generasi sesudahnya.

Setiap masa  selalu ada dua sisi  kehidupan  yang berhadapan.
Yang melekat sampai sang hamba dijemput malaikat kematian.
Hidup yang bahagia atau penuh penderitaan abadi disisi Tuhan.
Itulah hukum-Nya  yang tetap  sebagaimana  telah difirmankan.

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar