Sabtu, 19 Februari 2011

59-2011. Untuk Sahabat Masa Kecilku.

59-2011. Untuk Sahabat Masa Kecilku.

Oleh
Hamdi Akhsan

I
Sahabat...
Masih ingatkah engkau keindahan saat itu.
Pergi ke ladang lalui  jalan setapak  yang  berliku.
Atau memancing belut di pematang sawah baru diluku.
Serta pergi ke hutan untuk memasang jerat burung terkuku.

Masih Ingatkah engkau tentang langgar tempat kita mengaji.
Penuh  tawa  dan  canda belajar membaca  kitab suci.
Disaat  pulang sembunyi untuk  takuti anak putri.
Sungguh kenangan indah yang tiada terperi.

II
Sahabat...
Ingatkah engkau dengan guru  mengaji kita.
Yang ikhlas dibayar dengan beras segantang saja.
Yang ajarkan akhlak kehidupan bijaksana lewat cerita.
Dan tak pernah  tampak letih  mengisi  jiwa-jiwa suci kita.

Masihkah terpahat dalam kenanganmu guru SD kita dahulu.
Yang sabar ajarkan kita membaca huruf satu demi satu.
Yang terhadap kebebalan kita ia tak menggerutu.
Yang hatinya selalu tulus bagai seorang ibu.

III
Sahabat...
Masihkah engkau ingat saat kita melempar mangga orang.
Terbirit-birit dikejar pemiliknya yang pemberang.
Kumisnya  tebal dan kata-katanya  garang.
Acungkan arit seperti ajak berperang.

Ingatkah engkau pada si Manis Aisyah.
Yang kucir rambutnya sering digantungi benda.
Atau menjerit dikagetkan sepulang dari sholat isya.
Atau kita sembunyikan buku-buku catatan yang ia bawa.

IV
Sahabat...
Ingatkah engkau saat musim durian tiba.
Berteman nyamuk bermalam  di tengah rimba.
Dengan harimau pun ambil yang jatuh berlomba.
Dan membawa pulang buah dari hutan dengan bangga.

Belum  lagi  di sawah  orang menimba  belumbang ikan.
Membuat padi yang menghijau rebah terpatahkan.
Dikejar pemilik sampai ikan banyak dibuangkan.
Sungguh kenangan yang menggelikan.

V
Sahabat...
Betapa  indahnya  berbagi dalam  ketulusan masa kecil.
Sedikit  makanan dibagi  rata dengan  terampil.
Bermain kelereng tidak saling mengambil.
Dan aturan main yang selalu adil.

Masihkan ada ketulusan berbagi?
Ataukah kebaikan itupun kini telah pergi.
Juga mengambil bagian orang dengan tak malu lagi.
Serta dihinggapi sikap curang yang membuat orang rugi.

VI
Sahabat...
Sebahagian teman masa kecil kita telah duluan.
Ada yang hidup beriman ada pula yang jadi preman.
Ada yang jadi tuan namun ada yang jadi kuli bangunan.
Jalani garis hidup sesuai janji dengan Tuhan sebelum dilahirkan.

Di saat usia kita telah menjelang petang sekarang ini.
Kenangan masa  kecil kita  begitu kuat terpatri.
Indah karena dalam naungan malaikat Ilahi.
Dan dalam rahmat Sang Maha Pemberi.

Sahabat,
Mari kita mendekat pada Ilahi Robbi!

Inderalaya, 19/02/2011
al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar