Jumat, 18 Februari 2011

58-2011. Sebuah Pesan

58-2011. Sebuah Pesan

               Oleh
               Hamdi Akhsan


I
Wahai pelita jiwa....
Bisikan maut di kesunyian malam seakan-akan terus memanggilku.
Mesra bagaikan Lukman memanggil putranya dengan sebutan anakku.
Atau bagai kerinduan suku bajau terhadap deburan ombak samudera biru.
Yang tak  pernah lelah dan berhenti  mengalir sejak  tercipta di masa dahulu.

Dalam pedih yang menyayatkan goresan dalam bagai sembilu.
Dan dalam kesakitan yang  runtuhkan ketegaran jiwa aku tersedu.
Bagai kepedihan Ya'kub yang buta ratapi Yusuf  Putra tercinta kala itu.
Sebuah pesan kusampaikan sebelum gelapnya kubur  sembunyikan jasadku.

II
Dalam  gemuruh  menahan pukulan sakit didalam dada dan nafas tersengal.
Kusampaikan pesan padamu wahai yang selamanya akan kutinggal.
Jadikan cinta kasih pada-Nya sebaik-baiknya modal dan bekal.
Dan jadikan hati yang penuh iman sebagai kendali akal.

Dalam mimpi-mimpiku  terkadang datang mereka yang  sangat  kurindukan.
Lambaikan tangan dari kejauhan dan menata ramah dengan senyuman.
Mengajak pada hidup yang tak lagi perih dan sembunyikan tangisan.
Dan membuat semua pertahanan runtuh menuju kehancuran.

III
Terlihat  dipelupuk mataku  tentang kehidupan yang hanya permainan.
Yang datang dan pergi torehkan catatan bagai panggung pertunjukan.
Juga tentang  tipisnya rahasia  hati antara  kepedihan dan kebahagiaan.
Karena ia  adalah  pasangan  yang keduanya  saling bertaut berkelindan.

Kini, semua peritiwa tersimpan  dalam peti yang sangat besar.
Yang kelak dibuka pada hiruk pikuknya pekikan kepedihan di Mahsyar.
Dalam benderang mentari milyaran manusia yang lalai bingung dan tersasar.
Dan ratapi  kemalangan  atas kedurhakaannya  kepada  Allah yang Maha Besar.

IV
Wahai pelita jiwa...
Tiada kusesali apa yang menjadi titik balik peristiwa,
Walau  kutahu ia telah hitamkan  putihnya jiwa.
Dan telah jadikan hidupku kehilangan tawa.
Dan menjadi keruh bagaikan rawa.

Dalam hari yang tersisa,
Daku bermohon pada-Mu Wahai Yang Kuasa.
Kiranya Engkau berkenan anugrahkan amal sebagai jasa.
Dan ampuni segala perbuatan hamba-Mu yang berlumur Dosa.

Inderalaya, 18/2-2011
Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar