65-2011. Musyawarah Akbar Kerajaan Syaitan (3)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Dalam euforia kemenangan di akhir zaman Maharaja Iblis pun bersabda.
Wahai Tentaraku yang setia serta jutaan budak dari kalangan manusia.
Kemenanganku dan kalian atas Adam dan hawa sudah di depan mata.
karena hampir semua manusia bumi tidak lagi beriman secara kaffah.
Ingatlah selalu wahai tentara andalanku dalam menantang Firman Ilahi.
Jadikan indah dalam pandangan manusia segala pemenuh hasrat birahi.
Jadikan mereka yakin segala kesuksesan karena usaha dirinya sendiri.
Bukan karena pemberian, kekuatan serta kuasa Allah Yang Maha Suci.
II
Sang Maharaja kembali berteriak : " Tentaraku!apakah kalian mendengar"?
Serempak menggemuruh jawaban : iya Rajaku! yang hingar bingar.
Aku kami lumatkan keyakinan mereka supaya imannya tak tegar.
Dan prinsipnya mudah tercabik bagai lembutnya agar-agar.
Sang Maharaja Lanjutkan : Para tentaraku yang gagah berani.
Tetaplah berpegang pada tiga prinsip dasar sejak zaman kiwari.
Hancurkan iman manusia dengan PENYESATAN & MENAKUTI.
Dan jangan sampai mereka kaffah jalankan perintah dari Ilahi.
III
Kusegarkan kembali ingatanmu tentang Prinsip Yang pertama.
Lemahkan imannya dengan tidak beragama secara kaffah.
Doa, zikir, dan keimanannya cukup sebatas sajadah.
Sedang diluar itu agama tinggal kenangan saja.
Dengan begitu kesalehan hanya saat sembahyang.
Setelah itu pergi mencari harta tanpa berpantang.
Tidak peduli apakah milik sendiri atau milik orang.
Sungguh prinsip yang sederajat dengan binatang.
Dengan adanya kekosongan mengingat Tuhan.
Kalian seret ia perlahan-lahan ke jalan kesesatan.
Bermula jijik dengan kotoran lantas mulai dibiasakan.
Maka mulailah iman dalam dadanya berhasil diredupkan.
IV
Setelah itu mulai strategimu dengan menanamkan rasa takut.
Takut anak istrinya tidak terjamin pemenuhan kebutuhan perut.
Takut akan terkucil karena dengan ajakan maksiat tidak menurut.
Sehingga apapun ajakan kelompok tak peduli halal dan haram akan ikut.
Takut pula tunjukkan jati diri keimanan ditengah para pembenci Tuhan.
Karena dengan memegang agama khawatir tidak dapat bagian.
Apa saja yang benar dan baik tentu akan disembunyikan.
Atau saat pimpinan mereka senang baru ditampakkan.
V
Wahai Tentara abadiku, apakah prinsip ini kalian sudah mengerti!
Gemuruh suara mengiayakan dan resapkan sabda Raja Iblis dalam hati.
Tentaraku, takuti mereka dengan ancaman musuh dan kemiskinan materi.
Buatlah hati dan fikiran mereka memikirkan upaya tumpuk harta sore dan pagi.
Terhadap harta yang banyak tanamkan sifat kemaruk agar mereka terus mencari lagi.
Tanamkan juga rasa takut pada anak istri dan keluarga mereka.
Serta buatlah rasa iri terhadap kelebihan yang dimiliki tentangga.
Membuat mereka akan berlomba pamerkan emas, intan permata.
Serta takabbur dalam bicara dan pujian yang mengandung dusta.
VI
Sekarang kusegarkan kembali ingatanmu tentang prinsip yang kedua, yakni penyesatan.
Masukilah satu titik keimanannya yang akan membuat fondasinya berantakan.
Yakni ; keyakinan mereka akan hidup mati dan rezeki di tangan Tuhan.
Dan tiada kekuatan yang lebih tinggi melainkan ke-Ilahi-an.
Kalau kalian sudah berhasil lemahkan prinsip yang ini.
Itu bermakna kalian telah robohkan iman pada Ilahi.
Dan terbentuk jiwa syirik yang Tuhan sangat benci.
Maka Ibadahnya pasti akan tertolak sepanjang hari.
VII
Tentaraku, jangan cuma sebatas membuat mereka ragu.
Suruhlah budakku dari kalangan manusia ciptakan ilmu baru.
Dampingi para peramal nasib dan dukun supaya nampak jitu.
Supaya antara kesyirikan dan kemaksiatan bersatu padu.
Dampingi para budak pakar sebar ilmu sesat Kabalah.
Ataupun ramalan zodiack yang benar seolah-olah.
Nini bobokkan jiwanya yang rapuh dengan jalan salah.
Supaya cahaya keimanan makin redup dalam jiwa.
VIII
Tentaraku, yang ketiga adalah metode halus yang ingin kupertajam.
Yakni dengan menanamkan rasa was-was akan masa depan.
Sehingga mereka yakin bekerja harus dengan sogokan.
Dan tanpa korupsi mereka tentu tidak bisa makan.
Juga tanamkan angan-angan kosong pada mereka.
Bahwa kebahagiaan hanya didapat bila bergelimang harta.
Mencari ketenangan dan kedamaian dengan pergi berwisata.
Sehingga tanpa sadar mereka tertipu sampai saat kelak menutup mata.
IX
Sang Maharaja Iblis melanjutkan orasinya dengan semangat berapi-api.
Jangan pula lupa tanamkan mimpi-mimpi pada para muda-mudi.
Tanpa pacaran mereka tak akan dapatkan suami atau istri.
Padahal hubungan begitu banyak sebagai unjuk birahi.
Yang tentunya berakhir dengan penyesalan pasti.
Rancanglah tempat-tempat pendukung bagi mereka.
Seperti bioskop-bioskop dan tempat tempat wisata.
Buatlah film-film untuk mereka belajar cara bercinta.
Serta tipulah mereka dengan segudang cita-cita.
Walau akhirnya tipuanmu berakhir dengan airmata.
Berkoordinasilah kalian dengan budakku di bidang mode pakaian.
Supaya aurat dan yang harus ditutup bisa nampak ditonjolkan.
Membuat para pemuda lemah karena fikirannya penuh kemaksiatan.
Dan tentu mereka akan menjadi makanan kalian yang berpengalaman.
X
Wahai, untuk kalian pasukan yang khusus kutugaskan merusak rumah tangga!
Sudahkah kalian tanamkan rasa tidak percaya dan hubungan penuh prasangka.
Sehingga antar suami istri selalu curiga dan dipenuhi hubungan berlumur dusta.
Sehingga hidup bersama rukun dimata orang tinggal hanya sandiwara saja.
Harus dan harus kalian bekerja keras tanamkan kecemburuan berlebihan.
Supaya didalam rumah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran.
hubungan anak dan orang tuapun dipenuhi kepura-puraan.
Dan ikatan suami istri pun berakhir dengan perceraian.
Yang disebabkan kebebasan dan perselingkuhan
XI
Sang Raja Iblis penuh semangat teruskan orasi.
Untuk memberikan arahan dan indoktrinisasi.
Supaya pasukannya selalu kuat bermental besi.
Untuk sesatkan manusia sepanjang generasi.
Ia menoleh ke kelompok syaitan hotel bintang.
Hai tentaraku : "Sudahkah metode kalian berkembang?
Bisikkan tipuan pada mereka bukan suami istri yang datang.
Habiskan waktu untuk umbar syahwat baik pagi maupun petang.
Lakukan diversifikasi dari fungsinya sebagai pusat bisnis lendir.
Buatlah para penyanyi yang mendayu-dayu untuk hadir.
Tebarkan harumnya aroma minuman keras atau bir.
Supaya rutin mereka datang tanpa berfikir.
Dan kelak sesal akan datang tanpa akhir.
Bersambung
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Dalam euforia kemenangan di akhir zaman Maharaja Iblis pun bersabda.
Wahai Tentaraku yang setia serta jutaan budak dari kalangan manusia.
Kemenanganku dan kalian atas Adam dan hawa sudah di depan mata.
karena hampir semua manusia bumi tidak lagi beriman secara kaffah.
Ingatlah selalu wahai tentara andalanku dalam menantang Firman Ilahi.
Jadikan indah dalam pandangan manusia segala pemenuh hasrat birahi.
Jadikan mereka yakin segala kesuksesan karena usaha dirinya sendiri.
Bukan karena pemberian, kekuatan serta kuasa Allah Yang Maha Suci.
II
Sang Maharaja kembali berteriak : " Tentaraku!apakah kalian mendengar"?
Serempak menggemuruh jawaban : iya Rajaku! yang hingar bingar.
Aku kami lumatkan keyakinan mereka supaya imannya tak tegar.
Dan prinsipnya mudah tercabik bagai lembutnya agar-agar.
Sang Maharaja Lanjutkan : Para tentaraku yang gagah berani.
Tetaplah berpegang pada tiga prinsip dasar sejak zaman kiwari.
Hancurkan iman manusia dengan PENYESATAN & MENAKUTI.
Dan jangan sampai mereka kaffah jalankan perintah dari Ilahi.
III
Kusegarkan kembali ingatanmu tentang Prinsip Yang pertama.
Lemahkan imannya dengan tidak beragama secara kaffah.
Doa, zikir, dan keimanannya cukup sebatas sajadah.
Sedang diluar itu agama tinggal kenangan saja.
Dengan begitu kesalehan hanya saat sembahyang.
Setelah itu pergi mencari harta tanpa berpantang.
Tidak peduli apakah milik sendiri atau milik orang.
Sungguh prinsip yang sederajat dengan binatang.
Dengan adanya kekosongan mengingat Tuhan.
Kalian seret ia perlahan-lahan ke jalan kesesatan.
Bermula jijik dengan kotoran lantas mulai dibiasakan.
Maka mulailah iman dalam dadanya berhasil diredupkan.
IV
Setelah itu mulai strategimu dengan menanamkan rasa takut.
Takut anak istrinya tidak terjamin pemenuhan kebutuhan perut.
Takut akan terkucil karena dengan ajakan maksiat tidak menurut.
Sehingga apapun ajakan kelompok tak peduli halal dan haram akan ikut.
Takut pula tunjukkan jati diri keimanan ditengah para pembenci Tuhan.
Karena dengan memegang agama khawatir tidak dapat bagian.
Apa saja yang benar dan baik tentu akan disembunyikan.
Atau saat pimpinan mereka senang baru ditampakkan.
V
Wahai Tentara abadiku, apakah prinsip ini kalian sudah mengerti!
Gemuruh suara mengiayakan dan resapkan sabda Raja Iblis dalam hati.
Tentaraku, takuti mereka dengan ancaman musuh dan kemiskinan materi.
Buatlah hati dan fikiran mereka memikirkan upaya tumpuk harta sore dan pagi.
Terhadap harta yang banyak tanamkan sifat kemaruk agar mereka terus mencari lagi.
Tanamkan juga rasa takut pada anak istri dan keluarga mereka.
Serta buatlah rasa iri terhadap kelebihan yang dimiliki tentangga.
Membuat mereka akan berlomba pamerkan emas, intan permata.
Serta takabbur dalam bicara dan pujian yang mengandung dusta.
VI
Sekarang kusegarkan kembali ingatanmu tentang prinsip yang kedua, yakni penyesatan.
Masukilah satu titik keimanannya yang akan membuat fondasinya berantakan.
Yakni ; keyakinan mereka akan hidup mati dan rezeki di tangan Tuhan.
Dan tiada kekuatan yang lebih tinggi melainkan ke-Ilahi-an.
Kalau kalian sudah berhasil lemahkan prinsip yang ini.
Itu bermakna kalian telah robohkan iman pada Ilahi.
Dan terbentuk jiwa syirik yang Tuhan sangat benci.
Maka Ibadahnya pasti akan tertolak sepanjang hari.
VII
Tentaraku, jangan cuma sebatas membuat mereka ragu.
Suruhlah budakku dari kalangan manusia ciptakan ilmu baru.
Dampingi para peramal nasib dan dukun supaya nampak jitu.
Supaya antara kesyirikan dan kemaksiatan bersatu padu.
Dampingi para budak pakar sebar ilmu sesat Kabalah.
Ataupun ramalan zodiack yang benar seolah-olah.
Nini bobokkan jiwanya yang rapuh dengan jalan salah.
Supaya cahaya keimanan makin redup dalam jiwa.
VIII
Tentaraku, yang ketiga adalah metode halus yang ingin kupertajam.
Yakni dengan menanamkan rasa was-was akan masa depan.
Sehingga mereka yakin bekerja harus dengan sogokan.
Dan tanpa korupsi mereka tentu tidak bisa makan.
Juga tanamkan angan-angan kosong pada mereka.
Bahwa kebahagiaan hanya didapat bila bergelimang harta.
Mencari ketenangan dan kedamaian dengan pergi berwisata.
Sehingga tanpa sadar mereka tertipu sampai saat kelak menutup mata.
IX
Sang Maharaja Iblis melanjutkan orasinya dengan semangat berapi-api.
Jangan pula lupa tanamkan mimpi-mimpi pada para muda-mudi.
Tanpa pacaran mereka tak akan dapatkan suami atau istri.
Padahal hubungan begitu banyak sebagai unjuk birahi.
Yang tentunya berakhir dengan penyesalan pasti.
Rancanglah tempat-tempat pendukung bagi mereka.
Seperti bioskop-bioskop dan tempat tempat wisata.
Buatlah film-film untuk mereka belajar cara bercinta.
Serta tipulah mereka dengan segudang cita-cita.
Walau akhirnya tipuanmu berakhir dengan airmata.
Berkoordinasilah kalian dengan budakku di bidang mode pakaian.
Supaya aurat dan yang harus ditutup bisa nampak ditonjolkan.
Membuat para pemuda lemah karena fikirannya penuh kemaksiatan.
Dan tentu mereka akan menjadi makanan kalian yang berpengalaman.
X
Wahai, untuk kalian pasukan yang khusus kutugaskan merusak rumah tangga!
Sudahkah kalian tanamkan rasa tidak percaya dan hubungan penuh prasangka.
Sehingga antar suami istri selalu curiga dan dipenuhi hubungan berlumur dusta.
Sehingga hidup bersama rukun dimata orang tinggal hanya sandiwara saja.
Harus dan harus kalian bekerja keras tanamkan kecemburuan berlebihan.
Supaya didalam rumah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran.
hubungan anak dan orang tuapun dipenuhi kepura-puraan.
Dan ikatan suami istri pun berakhir dengan perceraian.
Yang disebabkan kebebasan dan perselingkuhan
XI
Sang Raja Iblis penuh semangat teruskan orasi.
Untuk memberikan arahan dan indoktrinisasi.
Supaya pasukannya selalu kuat bermental besi.
Untuk sesatkan manusia sepanjang generasi.
Ia menoleh ke kelompok syaitan hotel bintang.
Hai tentaraku : "Sudahkah metode kalian berkembang?
Bisikkan tipuan pada mereka bukan suami istri yang datang.
Habiskan waktu untuk umbar syahwat baik pagi maupun petang.
Lakukan diversifikasi dari fungsinya sebagai pusat bisnis lendir.
Buatlah para penyanyi yang mendayu-dayu untuk hadir.
Tebarkan harumnya aroma minuman keras atau bir.
Supaya rutin mereka datang tanpa berfikir.
Dan kelak sesal akan datang tanpa akhir.
Bersambung
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar