55-2011. Muhasabah Kubur
Oleh
Hamdi Akhsan
Kekasih...
Kembali terdengar berita yang membuat tubuh mengigil.
Kembali seseorang telah dibawa oleh malaikat Izrail.
Menghadap pada-Nya Robb Yang Maha Adil.
Dengan amal dan dosa besar dan kecil.
Disaat merenung diripun terbayang.
Tentang munkar dan nakir yang akan datang.
Menggentarkan para pendosa dengan kilatan pedang.
Dan sorotan cahaya mata berkilat bagai sedang meradang.
II
Wahai setiap jiwa...
Apa saja bekal yang akan dibawa.
Beban banyak yang kelak akan buat kecewa.
Ataukah kebaikan yang membuat bahagia dan tertawa.
Belumlah lagi kubur yang begitu panas dan sempit.
Dari atas bawah dan kiri kanan jasad dihimpit.
Kemana harus mengadu dan menjerit?
Tiada kelapangan walau sedikit.
III
Kekasih...
Dalam kegundahan yang sedikitnya bekal.
Ampuni hamba-Mu yng masih banyak nakal.
Mengira-ngira sesuatu yang telah jelas dengan akal.
Sehingga diripun bermaksiat dan kebenaran terjungkal.
Sadarkan hamba, kalau semua yang dicinta akan musnah.
Kecuali cinta pada-Mu yang akan membawa bahagia.
Membuat musafir tersenyum tinggalkan dunia.
Bagaikan seseorang akan jumpa kekasihnya.
IV
Kekasih...
Hamba malu bermunajah pada-Mu.
Banyak kesalahan dan kekurangan diriku.
Ibadah yang dijalani masih saja begitu-begitu.
Sedang kini sendi-sendi jasad telah mulai kaku-kaku.
Berilah hamba kekuatan untuk perbanyak tangisan.
Untuk selalu ingat siksa kubur tiada belas kasihan.
Untuk sadari semua pasti dapat balasan.
Bagi semua kebaikan dan kejahatan.
Kekasih...
hamba hanyalah Insan
Bimbinglah hamba dalam kebaikan.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Kekasih...
Kembali terdengar berita yang membuat tubuh mengigil.
Kembali seseorang telah dibawa oleh malaikat Izrail.
Menghadap pada-Nya Robb Yang Maha Adil.
Dengan amal dan dosa besar dan kecil.
Disaat merenung diripun terbayang.
Tentang munkar dan nakir yang akan datang.
Menggentarkan para pendosa dengan kilatan pedang.
Dan sorotan cahaya mata berkilat bagai sedang meradang.
II
Wahai setiap jiwa...
Apa saja bekal yang akan dibawa.
Beban banyak yang kelak akan buat kecewa.
Ataukah kebaikan yang membuat bahagia dan tertawa.
Belumlah lagi kubur yang begitu panas dan sempit.
Dari atas bawah dan kiri kanan jasad dihimpit.
Kemana harus mengadu dan menjerit?
Tiada kelapangan walau sedikit.
III
Kekasih...
Dalam kegundahan yang sedikitnya bekal.
Ampuni hamba-Mu yng masih banyak nakal.
Mengira-ngira sesuatu yang telah jelas dengan akal.
Sehingga diripun bermaksiat dan kebenaran terjungkal.
Sadarkan hamba, kalau semua yang dicinta akan musnah.
Kecuali cinta pada-Mu yang akan membawa bahagia.
Membuat musafir tersenyum tinggalkan dunia.
Bagaikan seseorang akan jumpa kekasihnya.
IV
Kekasih...
Hamba malu bermunajah pada-Mu.
Banyak kesalahan dan kekurangan diriku.
Ibadah yang dijalani masih saja begitu-begitu.
Sedang kini sendi-sendi jasad telah mulai kaku-kaku.
Berilah hamba kekuatan untuk perbanyak tangisan.
Untuk selalu ingat siksa kubur tiada belas kasihan.
Untuk sadari semua pasti dapat balasan.
Bagi semua kebaikan dan kejahatan.
Kekasih...
hamba hanyalah Insan
Bimbinglah hamba dalam kebaikan.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar