Selasa, 28 Agustus 2012

58-2012. Kepadamu Yang Tak Mencintai Keluarga Rasulullah*


58-2012. Kepadamu Yang Tak Mencintai Keluarga Rasulullah*

               Oleh
               Hamdi Akhsan


I
Hari-hari terakhir kudengar sekelompok manusia mengaku sebagai pemilik kebenaran.
Dengan bangganya pekikkan takbir hancurkan makam seorang hamba Tuhan.
Atas nama amarah berkata bahwa itu adalah sumber kemusyrikan.
Tanpa diikuti oleh kebijaksaaan yang jadi ciri orang beriman.

Tahukah engkau hai saudaraku?jasad siapakah di kubur itu?
Disitu terbaring jasad IMAM ABDUSSALAM AL AHMAR Radiyallahu anhu.
Cucu dari cucu seorang hamba yang paling dicintai Allah sejak 800 tahun yang lalu.
Dia lah, cucu Imam Hasan bin Ali, sang cucu kecintaan Rasulullah yang telah kalian ganggu.

II
Mengapa penghancuran Makam Kakeknya Hassan  kalian Ulangi lagi setelah 86 tahun masa*
Tidak cukupkah Hadits  sesungguhnya keduanya pemuka para pemuda ahli syurga.
Tidak cukupkah nasab mulia mereka melembutkan amarahmu didalam dada.
Sampai kepada jasad mereka yang terbujur kaku kalian semena-mena.

Terhadap Firaun yang Zhalim pun Allah berpesan kepada Musa yang mulia.
Agar bersikap baik dan lembut dalam menyampaikan kebenaran lewat kata-kata.
Saudaraku, adakah engkau lebih mulia dari Musa sehingga pada Cicit Rasul kalian tega.
Ataukah keyakinan nafsu sebagai pemilik kebenaran sejati yang telah terpatri didalam jiwa.

III
Saudaraku, tengoklah jauh ke masa silam dalam relung waktu sejarah keemasan peradaban.
Para Mujahid Besar Pembela adalah sufi yang hidup dalam iman dan kesederhanaan.
Salahuddin Al Ayubi menghadap Ilahi tanpa uang untuk biaya penguburan.
Sedang kalian saat ini hidup dalam limpahan minyak karunia Tuhan.

Belajarlah dari sisi hitam Dinasti Abassiyah yang di awal pendirian.
Tatkala Makam-makam Penguasa Daulah Umayah di Syiria dihancurkan.
Dan dalam perjalanan akhir dinasti mereka pun dihinakan dan dipermalukan.
Itulah bagian proses sejarah yang melalui berbagai kejadian telah Tuhan ajarkan.

IV
Saudaraku, bacalah lembaran sejarah tentang Imam Sanusi, Al Mahdi, dan lainnya.
Ikuti kisah perjalanan Mujahid Agung Ibnu Taimiyah dan ulama sesudahnya.
Mereka itu pencinta malam yang senantiasa berzikir cucurkan airmata.
Bersikap tegas terhadap kekufuran dan kasih sayang pada sesama.

Berhentilah bangga dengan pemahaman sepihak tentang kebenaran.
Karena kebenaran hakiki dan mutlak kesempurnaannya hanya milik Tuhan.
Kecerdasan dan kemampuan yang kita miliki semuanya hanyalah sebuah titipan.
Dan kelak saat  menghadap-Nya semua hamba  akan diminta pertanggungjawaban.

Al Faqiir


Hamdi Akhsan

* Syair ini dibuat atas keperihatinan terhadap penghancuran makam Imam Abdus Salam Al Ahmar,
   cicit Rasulullah di Libiya, dihari penghancuran makam Imam Hasan di Baqi 86 tahun yang silam.

 http://indonesian.irib.ir/hidden-1/-/asset_publisher/m7UK/content/di-hari-penghancuran-kuburan-baqi-wahabi-ratakan-kuburan-cucu-imam-hasan-as-di-libya?redirect=http%3A%2F%2Findonesian.irib.ir%2Fhidden-1%3Fp_p_id%3D101_INSTANCE_m7UK&p_p_lifecycle=0&p_p_state=normal&p_p_mode=view&p_p_col_id=column-1&p_p_col_count=3

1 komentar: