Selasa, 16 Agustus 2011

279-2011. Senandung 17 Ramadhan

279-2011. Senandung 17 Ramadhan

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan


I
Malam ini, Seribu Empat Ratus tiga Puluh dua tahun yang silam.
Jagat semesta tertunduk saksikan peristiwa besar dalam diam.
Kalau wahyu pada Sang Rasul terakhir dibawa tatkala malam.
Untuk sinari bumi agar bersinar terang bak mutiara manikam.

Nubuwat akhir zaman dalam kitab langit terdahulu telah tiba.
Membawa kitab suci  terakhir untuk bmakhluk alam semesta.
Janjikan hidup  duniawi  yang  beriman dan  akherat  bahagia.
Sungguh sebuah manifestasi Kasih Sayang Sang Maha Pencipta.

II
Peristiwa  bersejarah  yang  membalikkan  peradaban telah datang.
Di bumi yang fana kitab suci penutup kenabian pun berkumandang.
Memotivasi jutaan mujahid sepanjang zaman untuk jadi berjuang.
Dan tanpa ragu hadapi  kesyahidan  membasmi para  penentang.

Tiada keraguan indahnya balasan surgawi untuk para pencinta.
Yang merenungi indahnya  kitab suci  sampai  alirkan air mata.
Bekerja keras di siang hari tunaikan  perintah mencari mafkah.
Dan malam hari tersdu tadahkan tangan harapkan ridho Allah.

III
Tujuh belas ramadhan ribuan tahun yang silam tetap abadi.
Tertulis kalimat-kalimat yang sempurna  didalam kitab suci.
Penuntun manusia  untuk menjadi seorang  pencinta sejati.
Untuk  senantiasa  tunduk  dan patuh  pada  perintah  Ilahi.

Tiada yang diharapkan  dalam hidup kecuali manisnya iman.
Lantunkan kata demi kata sebagaimana sempurnanya firman.
Mengharapkan kelak kubur  lapang sebagai btempat kediaman.
Sebagaimana ayat  tertulis yang  sejak  dahulu  telah dijanjikan.

IV
Jutaan tangan menadah ke langit dimalam ini pada-Mu wahai kekasih.
Mengharapkan pemberian cinta dan  rahmat-Mu yang bertabur kasih.
Butir demi butir kalimat yang suci  tertuang dalam ratapan dan rintih.
Berharap kelak kembali pada-Mu tanpa dosa bak sehelai kertas putih.

Adalah semua yang ada kelak akan berakhir dalam fananya kematian.
Kecuali amal yang telah  dikerjakan  berdasarkan petunjuk Alquran.
Itulah pertanda tunduknya manusia sebagai budak ciptaan Tuhan.
Yag telah menciptakan segalanya  sesuai  kehendak dan tujuan.

Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar