24-2012. Kepada Para Pendusta
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Engkau katakan pada kami semua ribuan janji.
Yang dari mulutmu sampai bersumpah demi Ilahi.
Namun seiring waktu perkataan itu tidak engkau tepati.
Sungguh engkau tak takut pada pengadilan di akherat nanti.
Lidahmu berputar-putar begitu fasih ucapkan janji dusta.
Seolah malaikat suci yang mencatat janjimu itu tiada.
Begitu fasih lidahmu mengatur indahnya bahasa.
Membuat terbuai fikiran sesama manusia.
II
Apalah lagi jelang engkau butuhkan suara.
Ke semua tempat kau tebarkan senyum dan tawa.
Sosokmu seolah tampil bak calon pemimpin berwibawa.
Padahal akhirnya rakyat kecil akan tertipu dan kembali kecewa.
Betapa daku tak habis fikir! alangkah mudah janji engkau ukir.
Mulutmu sesumbar manis bagaikan madu yang mengalir.
Pidatomu membuat rakyat terpukau dan tersihir.
Engkau tak peduli kelak tuntutan Yaumil Akhir.
III
Manakala engkau telah dapatkan kekuasaan.
Di matamu rakyat kecil tak lebih hanyalah beban.
Yang tidaklah jadi amanah berat untuk disejahterakan.
Karena programmu adalah kumpulkan harta kekayaan.
Dosa! hanya sayup-sayup muncul saat sendiri jelang tidur.
Lama-kelamaan hati nurani dan iman makin mengendur.
Keserakahan menguat dan menghilangkan rasa syukur.
Serta makin kuat hawa nafsu yang diiringi sifat takabur.
IV
Mengapa engkau tak sadar atas akhir kehidupan insani.
Betapa banyak penguasa di masa silam terkubur di bumi.
Hartanya yang begitu banyak diperebutkan orang disana sini.
Sedang dikubur ia sibuk bertanggungjawab pada malaikat Ilahi.
Sungguh sejarah telah mengajarkan buah akhir dari keserakahan.
Tiada yang dibawa ke dalam kubur lebih dari tiga lapis kafan.
Begitu beratnya beban yang dibawa kala menghadap Tuhan.
Yang bahkan belum masuk liang kubur telah ditampakkan.
V
Wahai penabur dusta, berhentilah bermain dengan dosa.
Waktu hidup kita di dunia ini hanya sebentar dan sedikit saja.
Ingatlah selalu beratnya pengadilan Ilahi yang tiada pengacara.
Kecuali amalan-amalan baik sebagai perisai dan pembebas siksa.
Mata, tangan,kaki, telinga, semua akan menjadi saksi setiap insan.
Semua menjadi pemberat atau peringan sesuai amal perbuatan.
Untuk penentang-Nya semua akan berakhir dengan siksaan.
Bagi yang takut pada-Nya akan dibalas dengan kebahagian.
Wahai Ilahi ampuni kami yang telah tersimpang jalan.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar