021-2012. Syair Cinta Seorang Pengembara (6)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Guru, senja usia jelang mentari tenggelam kini telah hadir di depan mataku.
Kala dinginnya fajar telah mendekat tulang-tulangku mulai terasa ngilu.
Lintasan peristiwa demi peristiwa datang dari jauhnya masa lalu.
Dan hari-hari kehidupan makin dekat ke kubur sunyi nan bisu.
Sedang kini, peradaban akhir zaman kian menggila.
Mereka yang lemah menjerit tidak berdaya.
Maksiat dan dosa kini makin merajalela.
Dan Kekuatan iblis makin berkuasa.
II
Dominasi ruhani kian terpinggirkan.
Agama dianggap masa lalu peradaban.
Kalaupun ada ia telah banyak dikomersialkan.
Yang dihargai dan dikaitkan dengan larisnya iklan.
Kesederhanaan dan kerendahan hati? jadi cemoohan manusia.
Harta dan kekuasaan menjadi indikator kesuksesan yang memperdaya.
Tak peduli bagaimana diperoleh dan bagaimana mempertanggungjawabkannya.
Sungguh jelang kiamat ini peradaban dajjal yang menyesatkan sudah begitu dipuja.
III
Kini,pejuang suci yang tinggalkan kesenangan duniawi menjadi pihak yang disalahkan.
Suara pemegang panji kebenaran dianggap pekik yang mengganggu pendengaran.
Kehidupan manusia, hanya habiskan umur dengann permainan mengasyikkan.
Dan masa emas waktu muda pun berlalu tanpa ada karya yang dibanggakan.
Guru, tak sanggup lagi muridmu angkat kepala atas ketakberdaan diri.
Tangis dan sedanku tertahan melihat kerusakan hebatnya bumi.
Tinggal sedikit pembawa obor kebenaran dan pencinta Ilahi.
Dan para murid yang tekun pun satu per satu telah pergi.
IV
Guru, dalam masa yang tersisa murid akan berupaya.
Untuk dapatkan seorang pengganti yang gagah perkasa.
Yang matanya tajam bak elang pemburu di tingginya angkasa.
Yang tak mengenal takut pada sesama makhluk dimanapun berada.
Murid berdoa dan berharap akan ada seekor rajawali ditengah ribuan ayam.
Dengan pekiknya membelah angkasa membuat jiwa penghuni bumi tercekam.
Yang dengan ketajaman sinar matanya sanggup tembus pekat dan gelapnya malam.
Dan sanggup menjadi pemimpin agung seperti Salahuddin Al Ayubi bak di masa silam.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu
BalasHapus