Sabtu, 21 Juli 2012

33-2012. Kepada Generasi Para Penakluk!

33-2012. Kepada Generasi Para Penakluk!

               Oleh
               Hamdi Akhsan


I
Hari ini, sebahagian saudaramu yang sedikit dibantai lebih biadab dari hewan.
Bak seekor domba yang dicabik-cabik kawanan singan dalam hutan.
Airmata dan jeritan permohonan mereka hanya jadi tertawan.
Seakan mereka semua hanyalah umat  yang sendirian.

Tiada Muhammad Al Fatih Muda Sang Penakluk.
Tiada sang  pemikul Gandum Umar Al Faruq.
Tiada pula Quttuz Sang Pemimpin Mamluk.
Hanya ada para  pemimpin yang kemaruk.

II
Nasionalisme sang bius kini dianggap obat.
Tiada lagi khilafah  sebagai  pengikat umat.
Rasa persaudaraan iman tak lagi terjalin erat.
Dan  kehormatan umat  pilihan Ilahi pun sekarat.

Dimana pencinta surga yang rindukan Jannatul Ma'wa?
Di bumi khurasan, di Syria, di segala penjuru dianggap hina.
Bahkan ditengah para saudaranya sendiri diberantas bagai hama.
Sebagai  keberhasilan  propaganda media oleh  musuh-musuh agama.

III
Sejarah  ajarkan betapa  agungnya sebuah persekutuan didasari iman.
Kemenangan pertama tentara Quttuz di Filistin menjadi pelajaran.
Kekalahan pertama pasukan Mongol jadi  sebuah kenyataan.
Sehingga bumi mesir yang begitu kaya bisa diselamatkan.

Lantas mengapa di hari ini umat pilihan tidak siaga?
Musuhmu telah membius dengan berbagai cara.
Menjadikan  lemah dan lalai generasi muda.
Yang menjajah cara hidup melalui budaya.

IV
Kejayaan dan supremasi peradaban?
Yang terjadi di masa lalu bukan impian.
Tetapi yang diperoleh dengan perjuangan.
Serta dilandasi niat untuk mencari ridho Tuhan.

Kapan akan lahir kembali Timur Lenk Penakluk terbesar.
Yang dengar  namanya  mengkirik hati para penguasa kuffar.
Yang taklukkan dataran luas dengan iringan takbir menggelegar.
Yang pasukan nya sanggup membuat jiwa prajurit musuh gemetar.

V
Dalam doa kepedihan mendalam melihat kehinaan umat zaman ini.
Hanya menadahkan tangan yang  dapat dilakukan kepada Ilahi.
Semoga segera didatangkan seorang pempimpin Al Mahdi.
Yang akan membuat ajaran Ilahi bersinar lagi di bumi.

Hari-hari kini makin dekat pada akhir zaman.
Kejahatan pun telah  dianggap kebaikan.
Pencinta kebenaran telah  dihinakan.
Dan ajaran Ilahipun dipinggirkan.

Datanglah, wahai pemimpin kebenaran!

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

2 komentar:

  1. Moga dengan syair diatas dapat menyadarkan umat bahwa selama kita umat Islam ini masih membangga-banggakan Nasinalisme kehinaan dan pembantaian akan selalu menimpa saudara-saudara kita , umat Islam sekarang sedang kehilangan pemimpin yang dapat melindungi mereka dari derita siksa para penjajah dan kaki tangannya yang saat ini menguasai negeri-negeri kaum muslimin....Ya Allah berilah kami seorang pemimpin yang dapat melindungi dari kejahatan kaum kuffar.

    BalasHapus