017-2011. Syair-Syair Malam (3)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Seorang anak kecil merengek di tengah malam dalam pelukan ibunya.
Ia mengigau curahkan kepedihan yang terpendam dihati kecilnya.
Rindukan sosok ayah tempat bermanja seperti teman-temannya.
Impikan harapan sederhana tentang utuhnya sebuah keluarga.
Tapi adalah taqdir dalam rapatnya keghaiban belum ia fahami.
Tanpa kasih seorang ayah ia akan songsong masa depan mandiri.
Dengan kekuatan jiwa ia yang terlatih ia akan perkasa bak rajawali.
Tegakkan jati diri mencari kemuliaan hidup di atas bumi ciptaan Ilahi.
II
Adalah manusia, dilahirkan dalam kerangka metamorfosis kehidupan.
Sebahagian kecil bergelimang kemewahan bak seorang pangeran.
Hidupnya bak burung pipit yang dibawakan induknya makanan.
Tiada tetes airmata menahan perihnya perut karena kelaparan.
Namun sebahagian besar harus bergulat dengan ketiadaan.
Lapar, haus, dan pengusiran akrab dengan keseharian.
Tiada tempat curahkan pinta kecuali kepada Tuhan.
Karena terhadap penguasa telah hilang kepercayaan.
III
Terlihat mata yang sinis terhadap kaum duafa.
Seakan terhadap nikmat Ilahi merekapun lupa.
Sehingga kekayaan yang diberi jadi berhala.
Yang dengan semua itu pasti kan bahagia.
Padahal harta bak musim yang berganti.
Setiap saat bisa hilang yang telah dimiliki.
Sebagai titipan dari-Nya Sang Pemilik Abadi.
Yang akan diberikan pada yang dikehendaki.
IV
Hamba-Nya yang fana bukanlah pemilik keabadian.
Semua kesenangan terputus kala datang kematian.
Yang dibawa ke kuburnya hanya tiga lapis kain kafan.
Yang itupun dalam waktu tak lama hancur berceceran.
Dunia!begitu indah bagi para pencinta kesenangan mata.
Harta!menjadi ukuran seseorang agar dipandang mulia.
Kekuasaan!akan membuat pemegangnya dipuja-puja.
Tinggallah yang abadi mengejar yang sementara.
V
Rajawali yang perkasa kelak akan tumbang.
Harimau yang gagah hanya tinggal belang.
Manusia mulia dan hina akan dikenang.
Setelah tiada bak gugurnya kembang.
Mengapa mengejar yang akan sirna?
Sekuat tenaga cari yang akan fana?
Lalai dengan kehidupan di akherat sana.
Yang abadi dalam bahagia atau merana.
Dengan kasih-Mu, ampuni kami Ya Robbana!
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
Reques aku bang Hamdi Akhsan.syair Bleckberriy messenjer makasih bang sebelum nya.
BalasHapus