013-2012. Syair Sepakbola (2)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Inilah syair tentang bola,
yang bikin orang tergila-gila,
bahkan sering menjadi bala,
hampir mati orang pun rela.
Menjadi sihir dalam kepala,
tatkala bola terobos jala,
bersorak senang para pembela,
sampai teriak depan jendela.
Para supporter begitu megah,
pemain berjuang begitu gagah,
sepanjang waktu tak pernah lelah,
supaya jangan menjadi kalah.
II
Weleh..wele, ini ada apa gerangan,
menjadi sihir itu lapangan,
begadang rela 'tuk kesiangan,
kerja besoknya pun berantakan.
Belumlah lagi habis makanan,
teman begadang 'tuk kesenangan,
apatah lagi yang bertaruhan,
bisa terkuras itu simpanan.
Terkadang selisih sesama teman,
besoknya jadi tak berteguran,
tak lagi berangkat seperjalanan,
karena berbeda grup dukungan.
III
Hemm, ada pula yang aneh-aneh,
agama bola sungguh nyeleneh,
mendengar itu kita terkekeh.
di argentina bukanlah remeh.
Apa pula maksudnya ini,
jadi tersihir manusia bumi,
tak lagi jadi mainan seni,
tapi habiskan malam dan pagi.
Biaya keluar begitu mahal,
para pemain laku dijual,
yang bagus- bagus diincar bakal,
jadi dagangan yang komersial.
IV
Boleh saja senangi bola,
tapi tidaklah ada pahala,
tahajjud jangan tinggalkan pula,
usahakanlah di sela-sela.
Demi bola rela begadang,
badan sakit kadang tak sayang,
tetapi bila untuk sembahyang,
pasti menunggu iklan ditayang.
Haha, mungkin banyak yang tidak suka,
syair membuat egonya luka,
tapi terserah pada mereka,
moga tak lalai api neraka.
Setelah mati kelak ditanya,
waktu dipakai oleh hamba-Nya,
apakah untuk iman pada-Nya,
atau dilalai semasa hidupnya.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Inilah syair tentang bola,
yang bikin orang tergila-gila,
bahkan sering menjadi bala,
hampir mati orang pun rela.
Menjadi sihir dalam kepala,
tatkala bola terobos jala,
bersorak senang para pembela,
sampai teriak depan jendela.
Para supporter begitu megah,
pemain berjuang begitu gagah,
sepanjang waktu tak pernah lelah,
supaya jangan menjadi kalah.
II
Weleh..wele, ini ada apa gerangan,
menjadi sihir itu lapangan,
begadang rela 'tuk kesiangan,
kerja besoknya pun berantakan.
Belumlah lagi habis makanan,
teman begadang 'tuk kesenangan,
apatah lagi yang bertaruhan,
bisa terkuras itu simpanan.
Terkadang selisih sesama teman,
besoknya jadi tak berteguran,
tak lagi berangkat seperjalanan,
karena berbeda grup dukungan.
III
Hemm, ada pula yang aneh-aneh,
agama bola sungguh nyeleneh,
mendengar itu kita terkekeh.
di argentina bukanlah remeh.
Apa pula maksudnya ini,
jadi tersihir manusia bumi,
tak lagi jadi mainan seni,
tapi habiskan malam dan pagi.
Biaya keluar begitu mahal,
para pemain laku dijual,
yang bagus- bagus diincar bakal,
jadi dagangan yang komersial.
IV
Boleh saja senangi bola,
tapi tidaklah ada pahala,
tahajjud jangan tinggalkan pula,
usahakanlah di sela-sela.
Demi bola rela begadang,
badan sakit kadang tak sayang,
tetapi bila untuk sembahyang,
pasti menunggu iklan ditayang.
Haha, mungkin banyak yang tidak suka,
syair membuat egonya luka,
tapi terserah pada mereka,
moga tak lalai api neraka.
Setelah mati kelak ditanya,
waktu dipakai oleh hamba-Nya,
apakah untuk iman pada-Nya,
atau dilalai semasa hidupnya.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
semakin sejuk setiap kali membaca syair abang kita satu ini...mantaaab.
BalasHapus