012-2012. Syair Sakaratul Maut
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Dengan Bismillah diri bersyair,
berharap hati di dalam zikir,
dipelihara-Nya saat berfikir,
sampai kelak hidup berakhir.
Madahku ini tentang maut,
yang buat diri merasa takut,
hati yang sombong jadi mengkerut,
nafsu duniawi pun menjadi kalut.
Matinya hamba adalah pasti,
Sebagai janji alam azali,
hukum yang tetap dari Ilahi,
supaya ingat selalu diri.
II
Ingatlah sakaratul maut 'kan tiba,
menetes air deras si airmata,
tak sanggup lagi berkata-kata,
ingin meratap tapi tak bisa.
Tubuh bergetar menahan sakit,
tak sanggup lidah untuk menjerit
rasa ditarik daging dan kulit,
wahai sungguh berat dan juga sulit.
Belumlah lagi didepan mata,
siksa yang nampak berlipat ganda,
tak guna semua apa dibangga,
tergambar semua salah dan dosa.
II
Anak dan istri hanya bersedih,
Teman setia akan menyisih,
pengganti jabatan siap dipilih,
yang ada hanya sakit dan perih.
Otak tak lagi mampu berfikir,
segala diucap hanya mengalir,
mata pun hampa senyumpun getir,
itulah sesal di saat akhir.
Kepada diri hamba berpesan,
ingatlah selalu sebagai insan,
sakaratul maut selalu ingatkan,
agar tak rugi di penghabisan.
III
Adalah indah si hamba Allah,
pabila dapat husnul khotimah,
disaat akhir tidaklah kalah,
terhadap syaitan tidak menyerah.
Tatkala mati ia dijemput,
nyawa dibawa bukan dicabut,
ia bahagia bukannya takut,
manusia terpuji ia disebut.
Orang menangis karena sayang,
terasa berat ia menghilang,
amalan baiknya tiada terbilang,
sampai mati pun tetap terpandang.
IV
Berbeda mereka yang banyak dosa,
di saat mati berputus asa,
diancam dengan beratnya siksa,
sakit bak diiris pisau selaksa.
Kubur yang panas telah menanti,
dihimpit kubur hanya sendiri,
cacing dan ulat menari-nari,
dihantam malaikat sampai berdiri.
Begitu pula yang dtinggalkannya,
berebut harta ahli warisnya,
tak ada kiriman doa anaknya,
hanya sendiri tanggung siksanya.
V
Marilah kawan mari sahabat,
kita semua selalu bertaubat,
sebelum semua jadi terlambat,
tatkala mata putih terjulat.
sakaratul maut pastilah datang,
tak perlu pinta tak perlu undang,
siapkan diri menjelang pulang,
hadap Ilahi Maha Penyayang.
Madahku ini sampai disini,
moga manfaat lembutkan hati,
mendapat ridho Robbul Izzati,
menjadi pahala setelah mati.
Ampuni kami wahai Ilahi.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar