304-2011. Taqdir Masa (2)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Seorang pengembara ucapkan kalimat dalam senjakala perjalanan.
Betapa hakekat dibalik peristiwa demi peristiwa telah diperlihatkan.
Bahwa yang terjadi pada tiap tahap hidup adalah keseimbangan.
Sebagai wujud sifat Sang Pencipta yang memiliki kesempurnaan.
Dalam fase kehidupan kanak-kanak jasad dan organ masih rapuh.
Hingga tak dilekatkan-Nya beban berat yang membuatnya luluh.
Bagi mereka proses hidup adalah kesenangan yang tiada keluh.
Tak pernah terbayangkan harus berjuang keras memeras peluh.
II
Masa muda, bak bunga mekar tebarkan harum nan mempesona.
Betapa ingin diraih semua mimpi dan kebanggaan hidup di dunia.
Segala igin dilakukan dengan proses yang cepat dan tergesa-gesa.
Yang terkadang ia tak peduli jalan itu akan membawanya celaka.
Masa muda, mata tajam bak sorot rajawali diangkasa menatap bumi.
Puncak ketajaman berfikir dan kecepatan bertindah telah Tuhan beri.
Tinggal bagaimana ia berusaha maksimalkan perjuangan sepanjang hari.
Untuk mendapatkan kemuliaan hidup dunia atau bertransaksi di jalan Ilahi.
III
Kala usia seorang hamba lebih dari empat puluh batinnya akan berubah.
Akan muncul sifat bijaksana dan kematangan jalani kehidupan di dunia.
Ia tahu bagaimana cara yang mudah mencari nafkah bagi hidupnya.
Namun jasad telah mulai merasa malas dan lelah untuk menjalaninya.
Kalaulah memang ada kemuliaan duniawi usia ini adalah puncaknya.
Jalan-jalan hidup yang sulit bukanlah merupakan halangan baginya.
Namun dalam jiwa iman harus dipelihara agar tidak dihinakan-Nya.
Seperti yang telah terjadi pada para pendurhaka di akhir hidupnya.
IV
Usia tua, terbagi menjadi dua jalan hidup yang bertolak belakang.
Ia akan memetik benih dari perbuatannya dahulu saat sekarang.
Disia-siakan hidupnya oleh anak keturunan dan disepelekan orang.
Atau menjadi tempat bersandar kaum muda bak kukuhnya karang.
Sungguh,perjalanan usia insan adalah sebuah keseimbangan dari Ilahi.
Agar manusia ingat t erhadap cobaan dan nikmat yang Tuhan beri.
Bahwa saat lahir kedunia dirinya sangat lemah dan tak mampu berdiri.
Sehingga sepanjang usia hanya Ridho-Nya lah yang akan selalu dicari.
Ya Allah, berilah hamba hidup yang diridhoi.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar