Jumat, 24 Agustus 2012
57-2012. Surat Terbuka Kepada Putra Jazirah Para Nabi
57-2012. Surat Terbuka Kepada Putra Jazirah Para Nabi
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Hari ini kembali dengan bergidik kulihat di jazirahmu pemandangan yang begitu mengenaskan.
Para pemburu berpesta pora tanpa harus lelah acungkan senjata ke kumpulan rusa di hutan.
Karena tanduk tajammu sedang berlaga menusuk perut sesama memperebutkan kekuasaan.
Dan dengan sabar mereka menunggu bangkaimu yang begitu segar dan nikmat berjatuhan.
Dimana kebanggaan para putra rajawali gurun yang perkasa dahulu jadi raja angkasa?
Oh,ia telah pergi bersama perginya sebuah generasi yang pernah getarkan tiga benua.
Kumandang pekik takbirnya tak lagi gentarkan musuh bak auman singa gurun sahara.
Karena sesungguhnya ia tak lebih hanya singa yang meyakini dirinya bangsa domba.
II
Di hari ini ramalan hamba yang paling mulia diantara para hamba-Nya terbukti.
Bukan kelaparan dan teriknya matahari gurun yang mampu lemahkan nyali.
Tapi kucuran emas hitam dari dasar bumi yang bawa kemakmuran negeri.
Dan limpahan kekayaan minyak pemberian Allah itulah yang tidak disyukuri.
Mana nyalimu yang mudah pecah dihadapan burung nazar yang seram?
Seolah engkau berhadapan dengan sekumpulan srigala yang kejam.
Padahal didasar hatinya mereka takuti kegagahanmu di masa silam.
Yang dahulu bak serbuan badai pasir membawa panji-panji hitam.
III
Kini,engkau tak lebih hanya buih yang dipermainkan samudera.
Hanya untuk bersatu dalam kata-kata pun engkau tak bisa.
Apatah lagi kalau kau diserahi tugas berat memimpin dunia.
Seperti tujuh ratus tahun lamanya tegak sebuah khilafah.
Putra Gurun! lumbung-lumbung padimu kelak akan habis.
Sedang kau hanya terbiasa tadahkan tangan bak pengemis.
Dan dihari ini pun kau biarkan musuh mencabikmu dengan sadis.
Sungguh kelak hanya penyesalan yang didapat tatkala berakhir tragis.
IV
Percayalah, tiada srigala yang akan berbaik-baik kepada mangsa dengan tulus.
Tiada kemuliaan rajawali sebelum ia taklukkan badai gurun yang berhembus.
Dengan keberanian, kegagahan, dan keteguhan hati kemuliaan bisa ditebus.
Sebagaimana dahulu seruan agung Sang Nabi terakhir tatkala ia di utus.
Putra gurun.Sadarlah musuh-musuhmu kini menari dengan gembira.
Dan jazirah tempat leluhurmu akan jadi lautan derita dan nestapa.
Bangkit dan kembalikan persatuanmu pada jalan Tauhid Ilallah.
Niscaya engkau akan mampu kembali sebagai umat nan jaya.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
Label:
syair akhir zaman
0 komentar:
Posting Komentar