52-2012. Syair Lebaran (2)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Inilah syair tentang lebaran,
yang akan datang habis ramadhan,
ditunggu-tunggu orang beriman,
setelah puasa selama sebulan.
Hari ini hari bahagia,
setelah jalani masa puasa,
terdengar banyak canda dan tawa,
serta maaf ucapan kata.
Banyak orang merasa menang,
lapar dan haus menjadi hilang,
anak dirantau berangkat pulang,
senagnya hati bukan kepalang.
II
Tetapi terbalik hakekat puasa,
harusnya bertambah iman didada,
bertambah pula sifat sederhana,
sebagai wujud meningkat taqwa.
Kasihan sungguh apa terlihat,
sebagian lebaran campur maksiat,
yang tidak boleh tetap dilihat,
yang dilarang-Nya tetap dibuat.
Ada pula yang pamer harta,
untuk belalakkan semua mata,
segala perhiasan dibawa serta,
seakan malaikat sudah buta.
III
Kasihan sungguh yatim piatu,
sedih hatinya sudahlah tentu,
tiada berayah tiada beribu,
tiada pula orang membantu.
Menetes air mata mereka,
melihat sebaya gembira ria,
kian kemari di hari raya,
seperti hidup tiada derita.
Alangkah baik bila teringat,
berilah mereka infak dan zakat,
terhibur tentu akan terlihat,
dicacat pahala oleh malaikat.
IV
Rezeki dibagi pada yang miskin,
dilipatgandakan pastilah yakin,
bertambah kelak harta semakin,
itulah janji Robbul Alamien.
Setelah ramadhan datanglah sawal,
Puasa sebulan jadikan bekal,
'tuk kendalikan nafsu dan akal,
modal menghadap Yang Maha Kekal.
Ibadah wajib mari tingkatkan,
yang sunnah-sunah mari kerjakan,
amal yang buruk mari tinggalkan,
supaya bahagia menghadap Tuhan.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Inilah syair tentang lebaran,
yang akan datang habis ramadhan,
ditunggu-tunggu orang beriman,
setelah puasa selama sebulan.
Hari ini hari bahagia,
setelah jalani masa puasa,
terdengar banyak canda dan tawa,
serta maaf ucapan kata.
Banyak orang merasa menang,
lapar dan haus menjadi hilang,
anak dirantau berangkat pulang,
senagnya hati bukan kepalang.
II
Tetapi terbalik hakekat puasa,
harusnya bertambah iman didada,
bertambah pula sifat sederhana,
sebagai wujud meningkat taqwa.
Kasihan sungguh apa terlihat,
sebagian lebaran campur maksiat,
yang tidak boleh tetap dilihat,
yang dilarang-Nya tetap dibuat.
Ada pula yang pamer harta,
untuk belalakkan semua mata,
segala perhiasan dibawa serta,
seakan malaikat sudah buta.
III
Kasihan sungguh yatim piatu,
sedih hatinya sudahlah tentu,
tiada berayah tiada beribu,
tiada pula orang membantu.
Menetes air mata mereka,
melihat sebaya gembira ria,
kian kemari di hari raya,
seperti hidup tiada derita.
Alangkah baik bila teringat,
berilah mereka infak dan zakat,
terhibur tentu akan terlihat,
dicacat pahala oleh malaikat.
IV
Rezeki dibagi pada yang miskin,
dilipatgandakan pastilah yakin,
bertambah kelak harta semakin,
itulah janji Robbul Alamien.
Setelah ramadhan datanglah sawal,
Puasa sebulan jadikan bekal,
'tuk kendalikan nafsu dan akal,
modal menghadap Yang Maha Kekal.
Ibadah wajib mari tingkatkan,
yang sunnah-sunah mari kerjakan,
amal yang buruk mari tinggalkan,
supaya bahagia menghadap Tuhan.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar