Rabu, 01 Februari 2012

001-2012. Fatamorgana Kehidupan

001-2012. Fatamorgana Kehidupan

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan


I
Seorang hamba yang letih menatap cermin buram dihadapannya.
Tampak kulitnya mulai keriput dan layu dalam perjalanan usia.
Hakekat  kehidupan  terbentang di depan begitu nyata.
Permainan taqdir yang berisikan duka dan bahagia.

Adalah bahagia bila hidup dalam rasa syukur.
Selalu ingat nikmat Ilahi yang tak terukur.
Atas segala peristiwa selalu bertafakkur.
Dan berharap kelak dilapangkan kubur.

II
Tiada kebahagiaan yang akan abadi.
Seperti derita  yang pasti akan pergi.
Seperti juga para penguasa  saat mati.
Hanya membawa tiga lapis kain diikat tali.

Apalah makna kegagahan bila jasad telah rebah.
Manalah lagi kecantikan kala dimakan cacing tanah?
Manalah lagi  harta yang  membela kala waris dibagi sudah.
Tinggal sesal yang tak bisa diperbaiki walau dengan airmata darah.

III
Masa depan?adalah angan-angan karena ia ditutup sebagai rahasia.
Agar insan tak putus asa dengan taqdir buruk kemudian masa.
Agar senantiasa ada harapan atas kerasnya sebuah usaha.
Walaupun jalan setiap hamba telah ditentukan Qadha.

Betapa kini akhir hidup kian dekat pada janji.
Kematian itu adalah sesuatu yang pasti.
Menghadap pada-Nya kelak sendiri.
Bertanggungjawab pada Ilahi.

IV
Batas waktu telah menjelang.
Bak musafir bersiap untuk pulang.
Noda-nodadiri mari dibasuh agar hilang.
Agar berkurang sesal yang kelak dibentang.

Betapa kelak hamba yang taqwa akan berbahagia.
Mendapat ganjaran yang demikian menyenangkan mata.
Bila dibanding  kebahagian duniawi  sungguh tidak seberapa.
Kehidupan yang kekal dalam kesenangan dan kenikmatan surga.

Ya Robb, ampunilah hamba!

Al Faqiir

Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar