294-2011. Makna Sebuah Pesta (Refleksi Sea Games)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Di Negeri ini sedang berlangsung sebuah pesta amat meriah.
Yang menurut berita habiskan dana Ratusan Milyar Rupiah.
Yang membuat dada mereka yang terlibat membuncah.
Dan Ribuan atlet dan official berdefile dengan gagah.
Begitu banyak komentar dari seluruh penjuru negeri.
Banyak yang mendukung, banyak pula yang apriori.
Pada pembukaan hadir Presiden serta Para Menteri.
Betapa ramai pembukaannya bak keramaian kenduri.
II
Di Lebak dekat jakabaring seorang petani kecil berkata.
Mengapa hujan yang di nanti-nanti tak juga kunjung tiba.
Rencana menanam bibit padi yang banyak menjadi tertunda.
Dan dalam masa menunggu hujan tiba lagi ia akan makan apa.
Seorang hamba Allah juga membuka sebuah wacana renungan.
Apakah untuk sebuah pesta harus begitu banyak pengorbanan.
Kendaraan truk pengangkut sembakopun dilarang lewati jalan.
Sungguh sebuah pesta bertabur begitu banyak kemewahan.
III
Api, sebagai perlambang penyembahan tertua dalam sejarah.
Di arak keliling negeri lewati selat dan pulau berbagai wilayah.
Disambut disemua perbatasan dengan cara-cara yang megah.
Walau masih sangat banyak rakyat miskin yang begitu payah.
Inikah wujud dari antroposentisme peradaban akhir zaman?
Kala manusia dipesona teknologi berorientasi kesenangan.
Yang menjadu ukuran bukan lagi ketaqwaan pada Tuhan.
Namun prestasi akal dan duniawi dalam bentuk kekuatan.
IV
Adakah yang didapat dari rasa bangga menjadi juara.
Kecuali hanya tepukan tangan dan pujian semata.
Ketika tak berprestasi lagi dibiarkan hidup duafa.
Seperti yang terlihat pada siaran-siaran berita.
Begitu banyak kesenangan pada sebuah pesta.
Walaupun demi itu begitu banyak yang menderita.
Orang-orang yang tak mampu hanya cucurkan airmata.
Dan akhir dari pesta yang begitu mahal hanya kumpulan cerita.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar