270-2011. Syair Untuk Kekasih (10)
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Setiap datang pada-Mu yang kubawa hanya hati duka.
Lelah mengejar mimpi yang hilang bak fatamorgana.
Bak sang musafir yang bingung kehilangan arah.
Tak tahu kemana kepedihan hati akan dibawa.
Cinta pada-Mu?ungkapan dusta yang hampa.
Betapa ia telah usang dilenakan godaan dunia.
Ia telah pergi bersama hati yang sabar dalam derita.
Dan lebih banyak terwujud dalam bentuk kata-kata.
II
Kekasih, tak tahu kemana lagi jalan yang harus kutempuh.
Hamba berjalan gontai bak musafir yang letih dan lusuh.
Bagai seorang prajurit yang kalah melawan musuh.
Betapa kini hati hamba-Mu telah hancur luluh.
Hamba datang padamu bawa baju yang kusam.
Debu hawa nafsu telah cemari kebersihan masa silam.
Membawa tangis dalam munajat kala malam telah kelam.
Memohon ampunan-Mu wahai Rob Sang Penguasa Alam.
III
Kekasih, hamba datang pada-Mu membawa pengakuan dosa.
Namun terhadap ampunan-Mu hamba tak berputus asa.
Untuk ampuni sebesar apapun dosa Engkau bisa.
Karena ditangan-Mu berkumpul segala kuasa.
Mungkin taubat berulang tiada bermakna.
Namun segala takut ini harus kuhadapkan kemana?
Menggigil diri bila ingat keadilan-Mu kelak di alam sana.
Wahai Ilahi, jangan jadikan diri ini hamba yang sedih dan merana.
IV
Dalam kitab suci-Mu Engkau nyatakan selalu pemberian ampunan.
Kepada pelanggar perintah yang suka tadahkan tangan.
Asalkan dihatinya masih ada cahaya keimanan.
Yang bertaubat sebelum tiba kematian.
Kekasih, hanya pada-Mu kupinta kekuatan.
'Tuk sadari hidup ini kelak berakhir dengan kefanaan.
Kembali pada-Mu dengan membawa bekal amal dan iman.
Dan berharap mendapat surga yang dikelilingi keindahan Taman.
Kekasih, hanya pada Engkaulah kami beriman.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar