Sabtu, 03 Maret 2012

004-2012. Tentang Dunia


004-2012. Tentang Dunia

                 Oleh
                 Hamdi Akhsan


I
Pandanglah bunga-bunga yang bertebaran indah hiasi taman-taman manusia.
Pagi  datang, harum  bangkitkan  semangat  kumbang  ‘tuk  mengembara.
Menjadi  sumber inspirasi  bagi para pujangga  ‘tuk  lukisan ribuan kata.
Dan menghibur sejenak para  jiwa manusia yang sedang dilanda duka.

Petang tiba, panas sang surya membakar dan bunga pun layu terkulai.
Tiada lagi kekaguman atau tangan-tangan halus yang datang membelai.
Tiada lagi puji dan sanjung,sunyi kemudian jatuh ke bumi hancur terurai.
Dan segala gambaran  tentang keindahan dan  keharumannya pun selesai.

II
Itulah inti  rahasia kehidupan  dengan  segala jenis  manusia.
Ada yang melihatnya begitu manis bagaikan semut melihat gula.
Kurbankan persaudaraan dan kebaikan hati demi jabatan dan harta.
Dan jiwa yang bersih pun tega untuk dikotori karena prasangka semata.

Ada yang hadir di bumi sebagai pengembara yang dalam persinggahan.
Mereka  takut saat kembali  kelak terlalu banyak membawa beban.
Takut terjebak dalam beratnya godaan dan perangkap syaitan.
Dan jadikan dirinya selalu berusaha hidup dalam tuntunan.

III
Ada pula mereka yang lihat dunia bagai bangkai yang lezat.
Seperti terasi yang berbau busuk namun di lidah begitu nikmat.
Menyadari, didalam  harta dan jabatan  tersembunyi hal-hal jahat.
Sehingga selalu menjaga diri demi kesenangan abadi kelak di akherat.

Kesenangan,  kesedihan, kaya  dan  miskin hanyalah  permainan rasa.
Pesona penciptaan hanyalah tipuan indah dalam pandangan mata.
Sebentar. Bak bunga yang  mekar  sejenak  dan  layu tanpa daya.
Sebagai  wujud permainan rasa ‘tuk hilangkan kepenatan jiwa.

IV
Pagi datang, mentari cerah, semangat lahir dalam kekuatan.
Siang hadir, mentari terik, aktivitas diri datangkan kepenatan.
Petang pun menghadang, bersiap diri kembali dalam keletihan.
Demikianlah  dalam kefanaan  semesta terjadi  siklus kehidupan.

Tiada keabadian dalam kefanaan, tiada malam bercampur siang.
Waktu berlalu, siapapun di dunia harus pergi seperti ia datang.
Tiap makhluk hidup akan terpisah kembali daging dan tulang.
Kembali  ke asalnya  bagai musafir  yang pasti  akan pulang.

Ke tempat jauh, lampaui cakrawala dan bintang-bintang.

Al Faqiir


Hamdi Akhsan

0 komentar:

Posting Komentar