281-2011. Lailatul Qodar
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Malam, tatkala cakrawala membisu dalam ketundukan pada Ilahi.
Semesta bertasbih dalam dinamika hukum sejak zaman bahari.
Segala makhluk ciptaan pun pasrah pada-Nya tanpa kecuali.
Di malam kala Lailatul Qadar yang agung tiba dan diberkati.
Adalah sebagian hamba menunggunya dengan kerinduan.
Harapkan kehadirannya sebagai pemberian ruhani dari Tuhan.
Didalamnya berisi keberkatan ibadah yang setara seribu bulan.
Untuk bekal kelak menghadap-Nya dengan membawa kebaikan.
II
Ribuan tahun berlalu dan peradaban manusia bumi pun berubah.
Namun para pencinta sabar hadapi aneka cobaan dengan tabah.
Walau segenap derita harus dijalani pada-Nya ia menyembah.
Sampai kelak datang pengadilan Ilahi yang pasti akan tiba.
Kurun demi kurun semesta menunggu datang Lailatul qodar.
Malam yang kala bintang-bintang di angkasa redup berpendar.
Malam tatkala waktu seakan berjalan lambat dalam garis edar.
Menunggu habisnya masa pertaubatan para hamba yang sadar.
III
Malam Lailatul qodar adalah malam khusus untuk para pencinta-Nya.
Yang berkendak untuk mendapatkan ridho beriring ampunan-Nya.
Rindukan karunia Ilahi sebagaimana yang telah dijanjikan-Nya.
Sebagai bekal manakala sang hamba harus menghadap-Nya.
Bersujud para hamba yang rindu dalam genangan airmata.
Bibir mereka berbisik lantunkan doa dan harapan cinta.
Sampaikan segenap kehambaan dalam indahnya kata.
Agar di akherat kelak terhindar dari perihnya derita.
IV
Malam diam dan hening dalam ketundukan.
Hati para hamba pasrah dalam harapan.
Harapkan karunia dan ampunan Tuhan.
Sepanjang usia yang Allah berikan.
Dalam sekaratnya peradaban bumi.
Ada wajah-wajah yang rindukan Ilahi.
Mengharapkan ridho Allah yang Maha Suci.
Agar mendapatkan indahnya kebaikan surgawi.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar