274- 2011. Kami berpuasa Karena-Mu
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Milyaran wajah sayu ikhlas menahan lapar dan haus di hari ini.
Lezatnya makanan dan manisnya minuman mereka tak peduli.
Berbekal iman dan keyakinan akan balasan berlipat disisi Ilahi.
Sungguh itulah wujud dari panggilan iman yang tiada terperi.
Sebuah seruan kolektif bagi mereka yang didadanya ada iman.
Yang mampu membentuk jiwa yang jujur dalam kesendirian.
Yang sadar menahan diri dari aneka larangan dalam sebulan.
Dan meyakini bahwa ia sedang bergulat dalam perjuangan.
II
Mata pun berkaca-kaca atas ketakberdayaan insani yang lemah.
Melatih jiwa kendalikan nafsu tunduk pada kehendak Ilahiah.
Meyakini bahwa pahala berlipat telah disiapkan disisi-Nya.
Dalam keyakinan yang kuat indahnya balasan Surga.
Betapa butuh kekuatan tuk bangun jelang fajar.
Melatih perut ikhlas menahan harus dan apar.
Menahan nafsu amarah walaupun itu sukar.
Maka balasan baik sesuatu yang wajar.
III
Segala usia tunduk pada-Nya berpuasa.
Berlomba sesedikit mungkin berbuat dosa.
Lakukan banyak kebajikan yang mereka bisa.
Sebagai bekal akherat kelak setelah dirinya binasa.
Sungguh haru kala segala golongan rasakan kesamaan.
Menahan lapar dahaga saat bersama dan kala ia sendirian.
Walau tiada yang melihat tetap ia pelihara prinsip kejujuran.
Itulah sesungguhnya wujud ikhlas dalam mencari ridho Tuhan.
IV
Dalam indahnya bulan Ramadhan begitu banyak terjadi keajaiban.
Meraka yang kikir dengan harta berubah menjdi seorang dermawan.
Yang semula merasa kuat jadi malu dilihat orang kala siang ia makan.
Dan wajah yang begitu garang saat ini redup menahan kehausan.
Ramadhan tiba, berdegup dada hamba-hamba yang merindukannya.
Bak seorang anak menunggu kedatangan ayah dari perantauannya.
Bak seorang kekasih yang menunggu setahun untuk kembali jumpa.
Sungguh itulah wujud nyata cinta seorang hamba pada Khalik-Nya.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar