004-2012. Tentang Dunia
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Pandanglah bunga-bunga yang bertebaran indah hiasi taman-taman manusia.
Pagi datang, harum bangkitkan semangat kumbang ‘tuk mengembara.
Menjadi sumber inspirasi bagi para pujangga ‘tuk lukisan ribuan kata.
Dan menghibur sejenak para jiwa manusia yang sedang dilanda duka.
Petang tiba, panas sang surya membakar dan bunga pun layu terkulai.
Tiada lagi kekaguman atau tangan-tangan halus yang datang membelai.
Tiada lagi puji dan sanjung,sunyi kemudian jatuh ke bumi hancur terurai.
Dan segala gambaran tentang keindahan dan keharumannya pun selesai.
II
Itulah inti rahasia kehidupan dengan segala jenis manusia.
Ada yang melihatnya begitu manis bagaikan semut melihat gula.
Kurbankan persaudaraan dan kebaikan hati demi jabatan dan harta.
Dan jiwa yang bersih pun tega untuk dikotori karena prasangka semata.
Ada yang hadir di bumi sebagai pengembara yang dalam persinggahan.
Mereka takut saat kembali kelak terlalu banyak membawa beban.
Takut terjebak dalam beratnya godaan dan perangkap syaitan.
Dan jadikan dirinya selalu berusaha hidup dalam tuntunan.
III
Ada pula mereka yang lihat dunia bagai bangkai yang lezat.
Seperti terasi yang berbau busuk namun di lidah begitu nikmat.
Menyadari, didalam harta dan jabatan tersembunyi hal-hal jahat.
Sehingga selalu menjaga diri demi kesenangan abadi kelak di akherat.
Kesenangan, kesedihan, kaya dan miskin hanyalah permainan rasa.
Pesona penciptaan hanyalah tipuan indah dalam pandangan mata.
Sebentar. Bak bunga yang mekar sejenak dan layu tanpa daya.
Sebagai wujud permainan rasa ‘tuk hilangkan kepenatan jiwa.
IV
Pagi datang, mentari cerah, semangat lahir dalam kekuatan.
Siang hadir, mentari terik, aktivitas diri datangkan kepenatan.
Petang pun menghadang, bersiap diri kembali dalam keletihan.
Demikianlah dalam kefanaan semesta terjadi siklus kehidupan.
Tiada keabadian dalam kefanaan, tiada malam bercampur siang.
Waktu berlalu, siapapun di dunia harus pergi seperti ia datang.
Tiap makhluk hidup akan terpisah kembali daging dan tulang.
Kembali ke asalnya bagai musafir yang pasti akan pulang.
Ke tempat jauh, lampaui cakrawala dan bintang-bintang.
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
0 komentar:
Posting Komentar